Hingga April 2024, Pendapatan Premi IFG Life Rp 453,7 Miliar, Ditopang Produk Asuransi Tradisional
Hingga April 2024, pendapatan premi PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) mencapai Rp 453,7 miliar. Apa penopangnya?
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga April 2024, pendapatan premi PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) mencapai Rp 453,7 miliar.
Angka tersebut melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Komposisi premi dari produk asuransi tradisional mencapai 95 persen dari total pendapatan premi.
Sementara itu, komposisi pendapatan premi dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked hanya sebanyak 5 persen.
Baca juga: Industri Asuransi Gencarkan Literasi Terkait Menjaga Lingkungan dan Keseimbangan Keuangan
"Dari pendapatan premi kami di empat bulan pertama tahun ini, produk asuransi tradisional memang memberikan sumbangsih yang dominan," jelas Direktur Bisnis Individu IFG Life Fabiola Noralita dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (30/5/2024).
"Hal ini memang tidak terlepas dari fokus kami untuk berusaha seoptimal mungkin memperkuat sekaligus membawa kembali asuransi ke garis awal mulanya, yakni perlindungan," sambungnya.
Kemudian, dari sisi saluran distribusi, kanal bisnis bancassurance disebut juga memiliki potensi besar.
Fabiola mengatakan, IFG Life mengalami perkembangan signifikan kanal bisnis bancassurance sejak menjalin kerja sama preferred partnership dengan BTN.
Baca juga: Lindungi Konsumen, IFG Life Gabung di Keanggotaan LAPS SJK untuk Aduan Pemegang Polis
Ia menyebut, berbagai pengembangan dan inovasi yang dilakukan IFG Life ini juga didukung oleh infrastruktur IT dan digitalisasi yang baik.
"Kami harap dapat semakin optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan produk dan jasa asuransi,” ujar Fabiola.
Adapun untuk tahun ini, Fabiola menegaskan IFG Life tetap optmis terhadap prospek bisnis asuransi jiwa dan kesehatan.
IFG Life disebut akan menekankan pada penguatan produk asuransi jiwa tradisional dan pengembangan bisnis korporasi sebagai anchor business.
Fabiola bilang, produk asuransi jiwa tradisional atau produk yang fokus pada proteksi merupakan fokus utama IFG Life dalam melakukan inovasi dan pengembangan untuk menyediakan produk dan layanan jasa asuransi bagi masyarakat.
Terkait dengan produk selain asuransi untuk nasabah individu, IFG Life juga fokus mengembangkan produk asuransi untuk nasabah kumpulan dan korporasi, terutama dari ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal itu tidak terlepas dari DNA IFG Life sebagai bagian dari anggota holding asuransi, penjaminan, dan investasi, Indonesia Financial Group (IFG).
“Kami melihat bisnis korporasi memiliki potensi sangat besar, sehingga kami mengambil langkah pasti untuk menjadikan lini bisnis ini sebagai anchor business perusahaan," tutur Fabiola.
"Tentu saja dengan tetap tidak meninggalkan segmen ritel dengan produk unggulan kami,” pungkasnya.