Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, 5 Timsesnya Sudah Jabat Komisaris BUMN Era Jokowi, Ekonom Menduga Ini

Penunjukan mereka juga siasat politik untuk meredam riak dari aktor aktor pendukung Pragib yang sudah mulai cawe-cawe minta jabatan.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Prabowo-Gibran Belum Dilantik, 5 Timsesnya Sudah Jabat Komisaris BUMN Era Jokowi, Ekonom Menduga Ini
HO
Kolase timses Prabowo-Gibran menjadi komisaris di BUMN sektor energi. Simon Aloysius Maniti, Condro Kirono, Fuad Bawazier, dan Grace Natalie. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tim sukses (timses) calon presiden terpilih Prabowo Subianto dan calon wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, sudah menduduki posisi komisaris di perusahaan BUMN.

Diketahui, Prabowo-Gibran baru akan dilantik pada 20 Oktober 2024 setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) habis masa jabatannya yang telah diemban selama 10 tahun sejak 2014.

Adapun Timses Prabowo-Gibran yang sudah jabat komisaris di BUMN yaitu Simon Aloysius Maniti sebagai Komisaris Utama dan Independen di PT Pertamina (Persero), bersama Condro Kirono sebagai Komisaris Pertamina.

Kemudian Fuad Bawazier sebagai Komisaris Utama MIND ID bersama dengan Grace Natalie sebagai Komisaris MIND ID.

Baca juga: Profil Grace Natalie, Staf Khusus Presiden Jokowi Kini Merangkap Jadi Komisaris MIND ID

Selanjutnya, jauh sebelumnya istri dari Muhammad Arief Rosyid Hasan yakni Siti Zahra menjabat sebagai Komisaris independen PT Pertamina Patra Niaga.

Direktur Kebijakan Publik CELIOS, Media Wahyudi Askar mengatakan, pada dasarnya pengisian jabatan publik harus didasarkan pada kualifikasi dan kapabilitas yang sesuai, bukan hanya sekadar afiliasi politik.

Menurutnya, jika penunjukan tersebut didasarkan pada meritokrasi dan tujuan yang jelas untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi, maka mungkin akan lebih diterima oleh publik.

BERITA REKOMENDASI

Namun, kata Wahyudin, jika hanya sebagai 'bagi-bagi kue' politik yang bertujuan untuk memperkuat kekuasaan politik tertentu tanpa memperhatikan integritas dan kemampuan individu, maka itu bisa merusak kepercayaan publik dan memberikan kesan negatif terhadap pemerintahan.

"Pada akhirnya yang dirugikan adalah masyarakat. Karena jabatan komisaris yang seharusnya mampu menjadi pengawas atau menentukan arah organisasi, justru berpotensi menjadikan organisasi sebagai sapi perah untuk pendanaan operasional partai politik, bernuansa KKN," tutur Wahyudin saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (11/6/2024).

Wahyudin pun mengaku tidak terlalu kaget dengan penunjukkan lima timses Prabowo-Gibran menjadi komisaris di BUMN pada saat ini, meski keduanya belum dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

"Penunjukan mereka juga siasat politik untuk meredam riak dari aktor aktor pendukung Pragib (Prabowo-Gibran) yang sudah mulai cawe-cawe minta jabatan," katanya.

"Dari kaca mata ekonomi, jika ini terus terjadi, harapan perubahan menjadi kecil. Toh Prabowo akhirnya sama saja dengan pemerintahan Jokowi yang terjebak pada kepentingan oligarki," sambung Wahyudin.


Sosok Lima Komisaris dari Timses Prabowo-Gibran:

Simon Aloysius Mantiri

Mengutip website Pertamina, Simon Aloysius Mantiri merupakan putra Kamasi Tomohon ditunjuk sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero) SK-128/MBU/06/2024 tanggal 10 Juni 2024.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas