Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Berikut Empat Investasi Modal Minim Buat Tambahan Penghasilan

Sekitar 82,6% rumah tangga lansia Indonesia kebanyakan bergantung pada penghasilan anggota keluarga yang bekerja.

Penulis: willy Widianto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Berikut Empat Investasi Modal Minim Buat Tambahan Penghasilan
iStockphoto
Ilustrasi. Sekitar 82,6% rumah tangga lansia Indonesia kebanyakan bergantung pada penghasilan anggota keluarga yang bekerja. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai sumber penghasilan tambahan yang mudah diakses, investasi di pasar finansial dinilai relevan bagi masyarakat Indonesia.

Menurut hasil sebuah survei, pada tahun 2023, sekitar 82,6 persen rumah tangga lansia Indonesia kebanyakan bergantung pada penghasilan anggota keluarga yang bekerja.

Dengan demikian, masuk akal jika pencari nafkah Indonesia sering kali mencari sumber penghasilan tambahan selain pekerjaan utama mereka.

Sebagai opsi manajemen kekayaan yang sepenuhnya legal dan sangat dinamis, investasi semakin populer selama beberapa tahun terakhir ini. Misalnya, pada tahun 2024, 6,4 juta orang Indonesia terlibat dalam investasi di pasar saham.

Baca juga: 9,9 Juta Gen Z Menganggur, Investasi Indonesia Diharapkan Fokus Sektor Padat Karya

Hal ini menggarisbawahi kesempatan menghasilkan profit di bidang ini, dan makin banyak orang Indonesia ingin mengambil bagian.

Namun, seberapa besar modal yang sungguh Anda butuhkan untuk berinvestasi secara aktif?

Apakah anda harus memiliki tabungan yang signifikan guna memulai investasi anda?

BERITA REKOMENDASI

Financial Market Analyst, Kar Yong Ang mengatakan ada beberapa opsi investasi yang populer berdasarkan persyaratan modal awalnya.

Pertama kata dia adalah Forex. Diantara serangkaian luas opsi investasi yang tersedia, hanya sedikit yang menawarkan rasio waktu dan profitabilitas dan persyaratan modal awal yang rendah.

Secara khusus, Forex dan kontrak berjangka (CFD) telah meraih popularitas yang signifikan karena keunggulan uniknya. Sebagai pasar terbesar dan paling likuid di dunia.

"Posisi Forex posisi sempurna untuk mengakomodasi investor yang mencari pergerakan cepat dan potensi profitabilitas tinggi. Forex menjadi pilihan investasi yang valid karena sifatnya yang mudah dipahami dan karakternya yang sangat dinamis, memungkinkan peluang profit besar," ujar Kar Yong Ang dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Rabu(12/6/2024).

Beberapa pakar Forex lanjut Kar Yong Ang menyarankan $100 sebagai jumlah awal yang direkomendasikan untuk trader baru. Namun, broker berpengalaman dan yang tepercaya cenderung menawarkan titik masuk yang lebih rendah.

"Misalnya broker dengan lisensi yang diakui secara global, memungkinkan trader pemula untuk memulai dengan jumlah yang lebih kecil, dengan titik awal yang rendah agar investasi jadi lebih terjangkau. Menawarkan platform milik sendiri sebagai solusi trading lengkap," kata Kar Yong Ang.

Investasi berikutnya adalah emas. Secara historis, emas merupakan salah satu cara paling tepercaya untuk memelihara kekayaan.

Investor sering menggunakan emas untuk melindungi kapital mereka dari inflasi dan fluktuasi pasar pada masa-masa ketidakstabilan ekonomi dan politik. Karena emas tidak terikat pada kelas aset lain, memiliki emas dalam portofolio dapat mengurangi risiko dan volatilitas secara keseluruhan.

Manfaat lain dari emas adalah sifat likuiditasnya yang tinggi, yang berarti emas dapat diperdagangkan 24 jam per hari, lima hari seminggu di pasar seluruh dunia. Hal ini terutama penting bagi mereka yang sangat mementingkan pengendalian investasi mereka.

Pada tahun 2023, performa emas secara signifikan melampaui komoditas lain, dengan harga yang naik 13% di akhir tahun. Dengan pasar emas Indonesia yang semarak dan berkembang selama beberapa tahun terakhir, baik emas batangan maupun aset digital, Menteri Keuangan menurunkan tingkat pajak emas batangan menjadi 0,25% dari harga penjualan.

"Selain manfaat tradisional yang disebutkan di atas, dinamika positif menjadikan emas salah satu opsi investasi yang paling dicari dan terjangkau untuk orang Indonesia hingga saat ini," ujar Kar Yong Ang.

Nomor tiga adalah saham. Tidak ada batasan minimum yang ditentukan untuk mulai trading atau berinvestasi di Indonesia. Berbeda dengan beberapa pasar keuangan lain, Anda tidak butuh jumlah yang besar untuk memulai.

Namun, rendahnya biaya memasuki pasar saham memiliki kelemahan signifikan: semua broker mengenakan biaya transaksi tetap atau berbasis persentase, jadi pada akhirnya, Anda akan membayar biaya yang terakumulasi, terlepas dari keberhasilan atau kegagalan Anda.

"Selain itu, spread di pasar saham biasanya jauh lebih tinggi daripada di Forex. Ditambah dengan jam kerja yang lebih fleksibel, biaya yang lebih rendah, serta volume trading yang lebih tinggi, Forex menjadi favorit banyak trader ritel," kata Kar Yong Ang.

Kemudian reksa dana yang mengumpulkan uang dari beberapa investor untuk diinvestasikan dalam berbagai sekuritas, termasuk saham, obligasi, dan aset-aset lain.

Meski beberapa reksa dana ritel tidak ada syarat minimum, sebagian besar mewajibkan investasi awal minimum antara $500 dan $5.000.

Selain menjadi pilihan investasi yang relatif mahal, meraih hasil dari reksa dana juga sangat lambat, karena imbal hasil diperoleh melalui keuntungan modal dan dividen dalam jangka waktu yang panjang.

"Berinvestasi dalam reksa dana biasanya melibatkan biaya dan pengeluaran tambahan, yang merupakan kelemahan tambahan dibandingkan pilihan lain seperti pasar Forex," ujar Kar Yong Ang.

Kar Yong Ang mengingatkan tidak semua pilihan investasi memerlukan biaya masuk yang signifikan. Bahkan dengan jumlah yang kecil di rekening Anda, Anda bisa mulai berinvestasi dan mengubah ambisi Anda menjadi penghasilan harian yang konsisten.

"Jutaan orang meraih profit melalui trading Forex dan kontrak berjangka. Bisa memperhitungkan risiko pada akun demo dengan dana virtual dan mengasah keahlian Anda sebelum terlibat dalam trading sungguhan," ujar Kar Yong Ang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas