Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Curhat Pemilik Kedai Kopi di Yogya Diserbu 'Rojali' Datang Tak Pesan Makanan, Cuma Numpang Wifi

Pemilik kafe di Yogyaarta resah oleh fenomena mahasiswa datang ke kafe hanya untuk numpang mengakses wifi, sementara mereka jarang memesan makanan.  

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Curhat Pemilik Kedai Kopi di Yogya Diserbu 'Rojali' Datang Tak Pesan Makanan, Cuma Numpang Wifi
Tangkap layar Instagram
Agus Arya, pemilik usaha kafe di Kota Yogyakarta mengelukan minimnya pendapatan kafe yang dia kelola karena kerap diserbu Rojali alias Rombongan Jarang Beli yang umumnya didominasi mahasiswa. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Seorang pemilik kedai kopi di Kota Yogyakarta belakangan resah oleh fenomena pengunjung Rojali alias Rombongan Jarang Beli.

Yakni fenomena pengunjung yang datang ke kafe hanya untuk numpang mengakses wifi, sementara mereka jarang memesan makanan selama nongkrong di kedainya.  

Umumnya, tipikal pengunjung Rojali ini datang dari kalangan mahasiswa. 

Sebuah video pengakuan sekaligus keluhan tersebut diungkap sang pemiliki kafe dan diunggah oleh akun Instagram @yogyakarta.keras dari akun @agus_arrya.

Dalam beberapa potongan video tersebut Agus menyampaikan keresahannya atas aksi para Rojali ini yang sudah dia rasakan sejak dia membuka kafenya beberapa tahun lalu dan membuat usahanya merugi.

Kafe yang Agus Arya kelola berlokasi tidak jauh dari Jalan Timoho dan Jalan Laksda Adi Sucipto. 

BERITA REKOMENDASI

"Rojali adalah rombongan jarang beli. Istilah ini didapat dari orang-orang yang sering datang ke kedai kopi atau ke coffee shop, tapi tidak order hanya numpang duduk dan wifi," kata Agus Arya dalam unggahan videonya yang dikutip Tribunnews, Senin (17/6/2024).

Ia mengatakan, Rojali ini didominasi oleh para mahasiswa yang sering memanfaatkan ruangan kafe untuk menggelar diskusi bareng teman-temannya.

Ciri-ciri dari Rojali ini adalah datang sendiri atau berdua, kemudian seiring berjalannya waktu akan bertambah terus jumlahnya. Kawan-kawannya datang merapat.

Mereka nongkrong lama di kafenya dan jumlahnya sampai 3 orang, tapi yang pesanan jajanan di kafenya hanya 10 orang. Itu pun kebanyakan pesan es teh.

"Setiap kali kita tawarin menu, jawabannya selalu masih nunggu. Setelah kita tunggu, ternyata temannya itu datang membawa es teh dan cilok dari luar," ujar Agus Arya.


"Nah, sedikit saran aja untuk para Rojali ini, lain kali kalau merakukan rapat atau diskusi mending di depan bakul cilok wae, gelar tiker malah syahdu, oke?" lanjutnya.

Dalam video lain yang dia unggah, Agus Arya pun menyampaikan pesan kepada oknum mahasiswa dan mahasiswi yang ada di Jogja, utamanya yang sering mengerjakan tugas di kedai kopi atau di kafe.

Baca juga: Suzuki XL7 Hybrid Terbakar di Batam, Pemilik Baru Beli 5 Bulan Lalu

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas