Bos Smesco Khawatir PHK Karyawan Tokopedia Berdampak ke UMKM
Ketika pihak asing menguasai 75,01 persen saham di Tokopedia, mereka bisa berbuat apa saja termasuk PHK.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Smesco, Wientor Rah Mada, khawatir dengan rencana PHK massal yang akan dilakukan Tokopedia terhadap ratusan karyawan. Hal tersebut ditakutinya bakal berdampak terhadap UMKM
Wientor juga mengkhawatirkan soal masuknya pekerja asing menggantikan pekerja lokal. Hal tersebut disebutnya dampak dari eCommerce lokal, yang dikuasai oleh raksasa teknologi asal Tiongkok Bytedance.
"Pemecatan terhadap 450 karyawan lokal ini semakin mengukuhkan kalau Tokopedia tidak berpihak kepada hal-hal lokal. Sungguh perlu dipertanyakan kepada direksi Goto yang baru mengenai komitmennya kepada sumber daya lokal Indonesia, baik UMKM maupun karyawan," ujar Wientor saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (18/6/2024).
Baca juga: Tokopedia Lakukan PHK Setelah Merger, Ini Kata Pengamat
Wientor mengkritik pencaplokan Tokopedia oleh Tiktok. Selain itu, menyinggung polemik dugaan pelanggaran Permendag 31/2023. Dalam Permendag 31/2023 jelas mengatakan, demi menjaga persaingan usaha yang sehat, PPMSE (platform eCommerce) wajib memastikan tidak adanya keterhubungan atau interkoneksi dengan platform lain dalam hal ini seperti media sosial.
"Biar bagaimanapun juga, ketika pihak asing menguasai 75.01 persen saham di Tokopedia, mereka bisa berbuat apa saja. PHK massal karyawan lokal ini bisa saja hanya awalnya," ucap Wientor.
Dia mengaku khawatir dengan masuknya pekerja asing yang menggantikan pekerja dalam negeri. Sebab, sebagai platform digital pekerjaan bisa dilakukan secara remote atau tidak harus dari Indonesia.
"Sebagai platform digital, pekerjaan mungkin bisa dilakukan secara remote dari Tiongkok, tidak perlu secara fisik ada di Indonesia. Tetapi tetap saja ini berarti terjadi pengalihan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh SDM Indonesia menjadi SDM luar,” sambung Wientor
Wientor melihat, setelah akuisisi belum ada tindakan konkret dari Shop Tokopedia yang berpihak kepada UMKM. Bahkan kampanye Beli Lokal yang dilakukan, lanjut Wientor, masih terdapat produknya tidak 100 persen lokal.
"Kita semua tahu, minggu lalu pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pendiri Goto juga exit. Kekhawatiran bahwa Shop Tokopedia kehilangan ruh-nya sebagai platform-nya UMKM lokal semakin mendekati kenyataan," kata Wientor.
Diketahui, informasi terakhir menyebutkan karyawan terdampak berjumlah sekitar 450 orang. Bloomberg melaporkan pengurangan karyawan tersebut setara dengan 9 persen dari jumlah karyawan Tokopedia.
Mengutip dari Business Standard, kabar tersebut dikonfirmasi oleh seorang juru bicara ByteDance, berkaitan dengan kesepakatan perusahaan membeli e-commerce lokal Tokopedia dan menggabungkannya dengan operasi TikTok. Namun, ByteDance tidak menyebutkan berapa banyak karyawan yang akan terkena dampak.
Juru bicara ByteDance Nuraini Razak mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan akan membuat penyesuaian yang diperlukan sebagai akibat dari penggabungan TikTok dan Tokopedia.
“Kami mengidentifikasi area-area untuk memperkuat organisasi kami dan menyelaraskan tim kami dengan tujuan perusahaan," tuturnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia