Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pembangunan Infrastruktur Digenjot, Kawasan Hunian Koridor Barat Makin Berkembang

Koridor barat Jakarta terus berkembang menjadi kawasan hunian yang masif dengan dukungan infrastruktur yang menciptakan konektivitas.

Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pembangunan Infrastruktur Digenjot, Kawasan Hunian Koridor Barat Makin Berkembang
handout
Kiri ke kanan: Direktur Planning & Design Paramount Land Henry Napitupulu, Presiden Direktur Paramount Land M Nawawi, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol, PT Jasamarga Related Business (JMRB) Bayu Nurbaya dan pengamat perkotaan Yayat Supriatna. 

Izin prinsip gerbang tol baru menuju Paramount Petals sudah keluar dan ditandatangani Kementerian PUPR melalui Dirjen Binamarga. Izinnya untuk modifikasi exit dan entrance Gerbang Tol Bitung.

Panjang Boulevard dari exit tol yang dibangun ini sekitar 5,5 KM yang akan membentang di Kota Paramount Petals dari sisi utara ke selatan.

Pembangunan itu dilanjutkan dengan rencana flyover atau jembatan layang sepanjang 100 meter, untuk menghubungkan kota mandiri Paramount Petals yang terbelah jalur tol.

"Melalui akses tol langsung menuju Tol Jakarta-Merak, Paramount Petals akan terhubung ke berbagai destinasi lainnya, seperti Bandara Soekarno-Hatta, pelabuhan Merak, Jakarta, tol JORR, dan tol Serbaraja (Balaraja-Serpong),” tambah M Nawawi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT Jasamarga Related Business Bayu Nurbaya, menjelaskan pihaknya menjalin kerjasama dengan Paramount Land untuk melakukan pembangunan dan modifikasi terhadap simpang susun (interchange) Bitung yang mendesak untuk dilakukan karena ketersediaan lahan di sekitar tol yang terbatas dan tingkat kepadatan di Jalan Arteri yang pada tahun 2036 diproyeksi akan mengalami stag.

"Kami mengantisipasi kenaikan kepadatan lalu lintas yang bertambah 1-2 persen setiap tahunnya di Arteri Bitung dan juga pertumbuhan pengembangan kawasan. Simpang susun ini nantinya akan terhubung dengan akses langsung ke jalan tol," kata Bayu.

Menurut Bayu, pembangunan simpang susun membutuhkan waktu 2 tahun, sehingga ditargetkan rampung pada 2025. Setelah itu akan dilakukan uji kelayakan oleh Kementerian PUPR sebelum nanti resmi dioperasionalkan.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol Jakarta-Tangerang untuk mendukung infrastruktur di koridor barat Jakarta. Namun, kata Bayu, saat ini kondisinya juga sudah sangat padat sekali, terutama karena banyak pengembangan kota mandiri (township) yang dikembangkan di sepanjang jalan tol tersebut. Sementara penambahan lajur tidak mungkin lagi untuk dilakukan, sehingga dilakukan pembangunan jalan tol melingkar seperti JORR 1 dan juga JORR 2.

Untuk JORR 2, sebut Bayu, saat ini untuk sisi baratnya telah tersambung, sedangkan sisi timur sebagian sudah tersambung. "Jalan-jalan tol ini juga akan membantu sekali kelancaran lalu lintas dari timur ke barat Jakarta," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas