Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Biar Keuangan Tetap Aman, 5 Hal Ini Perlu Diperhatikan Sebelum Ajukan Pinjaman Online

Ingin buat keuangan tetap terjaga aman dalam penuhi kebutuhan? Yuk, perhatikan 5 hal ini sebelum mengajukan pinjaman online.

zoom-in Biar Keuangan Tetap Aman, 5 Hal Ini Perlu Diperhatikan Sebelum Ajukan Pinjaman Online
Istimewa
Ilustrasi mengenai pinjaman online. 

TRIBUNNEWS.COM - Di kondisi keuangan yang serba tak menentu, kadang ada kala Anda diharuskan untuk mengajukan pinjaman agar bisa memenuhi desakan kebutuhan yang semakin tak terbendung.

Untungnya, saat ini telah hadir layanan aplikasi pinjaman online langsung cair yang mudah untuk diakses oleh masyarakat dari hampir semua kalangan.

Tapi, pengajuan kredit online ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Alasannya karena mudahnya akses pada layanan tersebut membuat tak sedikit orang terlena mengajukan pinjaman online hingga melampaui kebutuhannya. Alhasil, beban cicilan menjadi terlalu berat hingga tak terjangkau keuangan.

Kasus gagal bayar dan kredit macet yang dialami oleh nasabah pinjaman online memang tidak sulit untuk ditemui. Padahal, risiko tersebut tergolong mudah untuk dihindari dengan memperhatikan 5 hal ini sebelum mengajukan pinjaman online. Apa saja?

1. Pastikan Penghasilan Memadai

Perlu dipahami jika mengajukan pinjaman tak serta merta menjadi solusi dari masalah keuangan yang sedang Anda hadapi. Diperlukan tanggung jawab dan pengelolaan finansial yang apik agar cicilannya bisa dipenuhi tepat waktu hingga lunas. Untuk memastikan hal tersebut, tentunya Anda perlu mengecek penghasilan atau gaji yang dimiliki saat ini.

Idealnya, tolok ukur pengajuan pinjaman aman bagi keuangan adalah nominal cicilannya berada di rasio yang wajar. Banyak penasihat keuangan yang menganjurkan beban angsuran kredit tidak boleh lebih dari 30 persen penghasilan bulanan.

Berita Rekomendasi

Jika melebihi rasio tersebut, dikhawatirkan Anda akan kewalahan membayar cicilan pinjaman sekaligus memenuhi kebutuhan lain. Dengan demikian, pastikan penghasilan memadai untuk menanggung beban pinjaman yang akan diajukan nanti agar tak berisiko memicu kredit macet dan berimbas buruk bagi keuangan.

2. Tak Menjadi Beban Percuma bagi Keuangan

Selain itu, pahami apa tujuan mengajukan pinjaman dan manfaatnya bagi kondisi keuangan. Sadari jika dana pinjaman tersebut harus dikembalikan melalui angsuran seiring waktu hingga tuntas. Karenanya, pastikan pengajuan pinjaman tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan produktif yang mampu meningkatkan pemasukan atau yang sifatnya mendesak.

Akan menjadi masalah rumit jika pengajuan kredit ternyata sekadar untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Jika dilakukan, pinjaman hanya akan menjadi beban percuma bagi keuangan tanpa ada manfaat berarti bagi Anda.

Hal lain yang bisa menjadi alasan bijak untuk mengajukan pinjaman adalah mengatasi masalah keuangan mendesak. Contohnya adalah membeli gadget untuk keperluan bekerja, renovasi rumah, dan lain sebagainya. Dengan alasan tersebut, Anda boleh saja mengajukan pinjaman dengan tetap memastikan beban cicilannya mampu dijangkau keuangan.


3. Cermati Legalitas Penyedia Layanan

Hal lain yang tak boleh dilewatkan ketika berencana mengajukan pinjaman online adalah mencermati legalitas penyedia layanannya. Seperti yang kita tahu, ada banyak sekali penyedia layanan pinjaman online atau pinjol yang bisa ditemui di internet dan media sosial. Dari ratusan atau bahkan ribuan layanan tersebut, hanya ada segelintir saja yang secara resmi dan legal terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Status terdaftar pinjol di OJK adalah bukti konkret legalitas layanan yang ditawarkannya. Tanpa status terdaftar tersebut, artinya pinjaman online menawarkan layanannya secara ilegal ke masyarakat. Risiko jika terjebak layanan ilegal tersebut, Anda akan mendapatkan pinjaman dengan bunga mencekik hingga denda keterlambatan tak masuk akal.

4. Jauhi Layanan Pinjaman Ilegal

Di poin sebelumnya dijelaskan pentingnya mencermati legalitas penyedia layanan pinjaman online. Hal ini dikarenakan risiko terjebak pinjaman ilegal memang begitu mengkhawatirkan dan harus dihindari.

Jangan pernah mengajukan pinjaman online yang ditawarkan melalui pesan pribadi dari nomor yang tidak jelas pengirimnya. Melainkan, hanya ajukan pinjaman uang dari aplikasi resmi yang telah terdaftar di OJK. Anda bisa mengecek daftar nama pinjaman online legal dan kredibel di situs resmi OJK dan mengunduh aplikasinya secara resmi di Play Store atau App Store secara gratis.

5. Jangan Gali Lubang Tutup Lubang

Hal terakhir yang tak kalah penting untuk diperhatikan ketika akan mengajukan pinjaman adalah disiplin membayar cicilannya tepat waktu. Jangan sampai Anda terjebak pada praktik gali lubang tutup lubang di mana mengajukan pinjaman baru untuk melunasi pinjaman lama.

Sadari jika siklus tersebut hanya akan terus membuat beban utang semakin berat dan membengkak. Solusinya, lebih baik ajukan perpanjangan tenor pinjaman dibanding mengajukan kredit baru untuk melunasinya. Asal disiplin membayar tagihan tersebut, lambat laun beban utang pun pasti akan terlunasi.

Matangkan Rencana Ajukan Pinjaman agar Tak Berdampak Buruk bagi Keuangan

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan jika rencana mengajukan pinjaman harus disiapkan dengan matang agar tak berdampak buruk bagi keuangan. Mulai dari memperhitungkan besaran kredit yang harus diambil sesuai kemampuan bayar, mencermati legalitas layanan, hingga disiplin melunasi tagihannya perlu diperhatikan.

Barulah dengan begitu pengajuan pinjaman mampu memberi manfaat yang optimal dan meminimalkan risiko gagal bayar atau kredit macet. 

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas