Boeing di Ujung Tanduk, Kecelakaan Lion Air Jadi Bukti
Jumlah korban tersebut adalah kecelakaan pesawat Lion Air dengan pada 29 Oktober 2018 yang menewaskan 189 orang
Penulis: Hendra Gunawan
FAA juga meluncurkan penyelidikan kemungkinan pemalsuan catatan inspeksi di pabrik Boeing di Carolina Selatan.
Belum ada keputusan akhir yang dibuat oleh DOJ mengenai dakwaan Boeing, dan diskusi internal masih berlangsung, kata Reuters. Potensi tuntutan bisa melampaui cakupan penyelesaian penipuan tahun 2021.
Salah satu sumber mengatakan opsi lain termasuk memperpanjang perjanjian penyelesaian sebelumnya atau menerapkan persyaratan kepatuhan yang lebih ketat pada Boeing.
Meskipun produsen tersebut mungkin menerima pengawasan kepatuhan dari luar atau membayar denda finansial, menghadapi tuntutan pidana atau dipaksa untuk mengaku bersalah bisa “terlalu merugikan” bagi bisnisnya, kata Reuters. Boeing adalah kontraktor pertahanan besar, dan pendapatan pemerintahnya mungkin terancam jika dijatuhi hukuman pidana.
Kerabat korban kecelakaan 737 MAX pekan lalu mendesak DOJ untuk melanjutkan penuntutan pidana dan meminta denda sebesar 24,8 miliar dolar AS terhadap perusahaan tersebut.
Kecelakaan Boeing 737 Max dan Tahapan Groundingnya
- Kecelakaan Lion Air: 29 Oktober 2018
- Kecelakaan Ethiopian Airlines: 10 Maret 2019
- Penghentian pertama: 10 Maret 2019 oleh Ethiopian Airlines
- Perintah larangan terbang pertama: 11 Maret 2019 oleh Administrasi Penerbangan
Sipil Tiongkok (CAAC) – 13 Januari 2023[1] - Perintah penghentian FAA 13 Maret 2019 – 18 November 2020
- Kecelakaan Alaska Airlines: 5 Januari 2024
- FAA EAD grounding Boeing 737 MAX 9 dengan penutup pintu terpasang: 6 Januari 2024
(Sumber: Wikipedia)