Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kurs Rupiah Ambruk, Fundamental Ekonomi RI Sebenarnya Sedang Baik atau Buruk?

Mata uang garuda melemah 0,23 persen dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 16.375 per dolar AS.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kurs Rupiah Ambruk, Fundamental Ekonomi RI Sebenarnya Sedang Baik atau Buruk?
Kompas/Yoga Sukmana
Managing Director Political Economy & Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan. 

Artinya, krisis nilai tukar (moneter) tidak ada hubungannya dengan tingkat pertumbuhan ekonomi periode-periode sebelumnya.

Artinya, pertumbuhan ekonomi 5,11 persen pada Q1.2024 (meskipun penuh tanda tanya), tidak menjamin kurs rupiah tidak bisa merosot.

Ketiga, Perry juga mengatakan pelemahan kurs rupiah lebih baik dari beberapa negara lainnya, antara lain Jepang.

Sekali lagi, pernyataan seperti ini sangat mengecewakan, seolah-olah Perry Warjiyo tidak paham bahwa kondisi ekonomi setiap negara berbeda-beda.

Bagi negara tertentu yang mempunyai surplus neraca transaksi berjalan seperti Jepang, Thailand, Vietnam, Malaysia, Korea, pelemahan nilai tukar mata uangnya akan menguntungkan ekonomi mereka.

Karena alasan ini, kebijakan ekonomi Shinzo Abe yang dinamakan Abenomics pada intinya adalah dengan sengaja melemahkan nilai tukar yen terhadap dolar AS, melalui quantitative easing, ekspansi fiskal serta devaluasi yen.

Hasilnya yen terdepresiasi sekitar 25 persen hanya dalam 4 bulan.

Selain itu, aset bersih warga Jepang di luar negeri mencatat surplus sangat besar, sehingga devaluasi (pelemahan) yen sangat menguntung ekonomi Jepang.

Tetapi, bagi Indonesia sebaliknya. Pelemahan rupiah akan membuat ekonomi Indonesia terpuruk. Karena Indonesia mempunyai defisit transaksi berjalan dan utang luar negeri yang sangat besar.

Berita Rekomendasi

“Membandingkan pelemahan rupiah dengan pelemahan yen sangat tidak masuk akal, mencerminkan panik,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas