Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

YLKI Dorong Konsumen Beli AC yang Berlabel Hemat Energi

YLKI mengungkapkan masih sedikit sekali responden yang memiliki AC dengan label tanda hemat energi dalam rumah tangga.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
zoom-in YLKI Dorong Konsumen Beli AC yang Berlabel Hemat Energi
screenshot
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menemukan masih sedikit sekali responden yang memiliki AC dengan label tanda hemat energi dalam rumah tangga. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) di Jakarta menemukan masih sedikit sekali responden yang memiliki AC dengan label tanda hemat energi dalam rumah tangga.

Ada juga responden yang memiliki AC dengan label tanda hemat energi, akan tetapi mereka sendiri belum paham arti dan maksud dari label tersebut.

Ketua Pengurus YLKI, Tulus Abadi mengatakan, berdasarkan survei,  saat melakukan proses pembelian di toko dan pemasangan di rumah tidak ada upaya sosialisasi dan edukasi baik dari pemilik toko.

Baca juga: Teknologi Otomatisasi Dibutuhkan untuk Dukung Green Building yang Lebih Hemat Energi

"Bahkan, teknisi yang memasang AC di rumah tentang arti dari label hemat energi tersebut sehinggaperlu menjadi catatan, apakah mereka sebetulnya juga memahami arti dari label hemat energi tersebut atau tidak," kata Tulus di Jakarta belum lama ini.

Diketahui AC menjadi sarana penting untuk meningkatkan kenyamanan hidup mamun penggunaan AC juga punya dampak signifikan terhadap lingkungan, karena AC menjadi produk elektronik yang tinggi terhadap penggunaan energi listrik dan merupakan produk yang banyak meninggalkan jejak karbon (carbon footprint).

Kementerian ESDM untuk mewujudkan produk AC yang hemat energi, patut didukung karena merupakan kebijakan yang baik dan strategis.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan hasil survei, responden yang mengetahui label tanda hemat energi adalah 54 persen dan yang tidak mengetahui sebesar 48 persen namun saat dilakukan wawancara mendalam, sebetulnya responden masih belum mengetahui secara rinci apa makna dari tanda label energi tersebut.

Berdasarkan hasil survei, orang yang cukup menentukan dalam proses pembelian AC tertinggi ada pada ayah yaitu sebesar 38 persen kemudian ibu 22%. Dan paling rendah ada pada anak sebesar 10% dan keluarga sebesar 2%.

Menurut hasil survei, mayoritas responden memiliki setidaknya 1 AC dengan label hemat energi yaitu sebesar 44 persen namun masih banyak juga responden yang memiliki AC tanpa label tanda hemat energi yaitu sebesar 36%.

Baca juga: 3 Rekomendasi AC 1/2 PK yang Bagus dan Awet, Cocok untuk Ruangan Kecil

"Dari hasil survei dapat disimpulkan bahwa masyarakat cenderung belum mengetahui makna dan arti dari label tersebut," katanya.

Untuk default setting suhu tertinggi ada pada rendan suhu 16-18 °C sebesar 44 persen, kemudian 19-21°C dan 22-25°C sebesar 18 persen.

"Survei juga menemukan responden tidak mengetahui pasti berapa default setting AC ketika awal membeli dengan jawaban tidak pasti yang cukup tinggi yaitu sebesar 18 persen," katanya.

Untuk durasi penggunaan AC dalam rumah tangga tertinggi responden menggunakan AC selama 8-12 jam/hari sebesar 40%, kemudian 4-8 jam/hari sebesar 30% dan 12-24 jam/hari cukup tinggi sebesar 22%. Paling rendah ada pada waktu 1-4 jam/hari sebesar 2%.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas