Rumah Menteri di IKN Kurang Jika Prabowo Tambah Kementerian, PUPR Sebut Masih Banyak Lahan Kosong
Sebanyak 14 rumah jabatan menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah siap untuk perayaan HUT Kemerdekaan ke-79 RI.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto dikabarkan berencana menambah kementerian di masa pemerintahannya menjadi 40.
Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) di Ibu Kota Nusantara (IKN) pun menjadi sorotan karena jumlahnya akan kurang jika Prabowo menambah jumlah kementerian.
Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja mengatakan, pada dasarnya jika ada kekurangan, tinggal dialokasikan untuk penambahan.
Baca juga: Jokowi Gagal Pindah ke IKN Karena Air dan Listrik Belum Siap, Ini Penjelasan Kementerian PUPR
Menurut dia, masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan rumah menteri di IKN.
"Kan banyak lahannya tuh. Kalau kurang ditambah. Kita alokasikan kalau kurang gitu loh intinya," katanya ketika ditemui di kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2024).
Adapun sebanyak 14 rumah jabatan menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah siap untuk perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Empat dari rumah jabatan menteri tersebut telah siap dengan furnitur di dalamnya.
Total Rumah Tapak Jabatan Menteri yang akan dibangun sebanyak 34.
Hal itu disampaikan Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi dalam konferensi pers secara daring, Kamis (11/7/2024).
"Nah untuk rumah tapak menteri ini, dari 34, untuk Agustusan, itu 14 yang kita siapkan. Di Persil 105 itu ada kita siapkan 14, empat sudah siap fungsional termasuk furnitrnya," kata Imam.
Ia mengatakan, 10 rumah tapak menteri sisanya akan mulai diisi furnitur di beberapa pekan mendatang pada bulan ini.
Berdasarkan data dalam paparannya, per 4 Juli 2024, keseluruhan progres pembangunan rumah tapak jabatan menteri sudah sebesar 94,65 persen.
Imam mengatakan, karena rumah menteri ini merupakan sebuah lingkungan permukiman, maka akan dilengkapi dengan prasaranannya.
"Termasuk di situ ada jembatan-jembatan penghubungnya, clubhouse, gedung pertemuan, kantor pengelola. Tapi itu semuanya tentu (baru akan ada) setelah 17 Agustusan. Kita fokus ke rumah-rumahnya dan fasilitas akses ke dalamnya," tutur Imam.