Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Aplikasi Penggajian Dinilai Tingkatkan Transparansi dan Akurasi Penghitungan Gaji

Sistem teknologi aplikasi penggajian karyawan dinilai dapat meningkatkan transparansi dan akurasi penghitungan gaji karyawan serta distribusinya.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Aplikasi Penggajian Dinilai Tingkatkan Transparansi dan Akurasi Penghitungan Gaji
freepik
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sistem teknologi aplikasi penggajian karyawan dinilai dapat meningkatkan transparansi dan akurasi penghitungan gaji karyawan serta distribusinya.

Kepala Bisnis Mekari Talenta Stevens Jethefer mengatakan sensitivitas karyawan terhadap penghitungan potongan dan tambahan gaji menjadi pengingat bagi perusahaan untuk selalu transparan dan akurat dalam memproses dan membayar gaji karyawan.

"Gaji adalah sumber penghidupan bagi banyak karyawan, maka wajar jika mereka menginginkan transparansi dan akurasi terkait penghitungan gaji," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (21/7/2024).

Baca juga: Ini Sikap Erick Thohir Soal BUMN Tekstil di Sleman Dikabarkan PHK dan Tunggak Gaji Karyawan

Menurutnya, perusahaan harus bisa menjabarkan bukan saja komponen potongan dan tambahan, namun juga faktor-faktor yang mempengaruhi besaran potongan dan tambahan.

Stevens menambahkan bahwa komponen potongan umumnya terdiri dari pajak dan asuransi, baik dari pemerintah dan swasta. Untuk menyeimbangkan potongan, karyawan kerap menerima tambahan seperti uang makan dan lembur.

Data dari Mekari Talenta selama Januari hingga Mei 2024 yang mencerminkan pola potongan dan tambahan di penghitungan gaji.

- Sesuai UMR

Berita Rekomendasi

Data Mekari menunjukkan bahwa rata-rata gaji kotor karyawan berada di Rp 7 juta yang kemudian dikenakan berbagai potongan dan tambahan.

"Setiap potongan dan tambahan akan mempengaruhi gaji nett, yaitu gaji yang dibawa pulang pada akhir bulan. Gaji nett sangat penting bagi karyawan karena hal tersebut menentukan pemasukan pribadi, atau personal income, yang mereka kantongi untuk membiayai hidup," katanya.

Baca juga: Apa itu Tapera? Bikin Gaji Karyawan Dipotong 2,5 Persen Per Bulan, Ini Aturannya

- Potongan Reguler

Data menunjukkan bahwa gaji kotor umumnya terkena 2- 4 macam potongan yang berkaitan dengan pajak dan asuransi, baik dari pemerintah dan swasta.

"Di luar pajak dan iuran wajib dari pemerintah seperti BPJS, JHT, dan PPH, gaji karyawan juga terkena potongan yang berkenaan dengan biaya asuransi swasta, iuran koperasi karyawan, serta tabungan atau simpanan karyawan yang difasilitasi perusahaan," katanya.

- Tambahan Umum

Di sisi lain, data menunjukkan bahwa terdapat sejumlah tambahan ke gaji kotor, di mana empat yang paling umum adalah uang makan, transport, dan lembur, selain dana dari fasilitas kredit perusahaan.

"Penambahan tersebut dapat menyeimbangkan potongan terhadap gaji kotor, sehingga karyawan bisa membawa pulang gaji nett yang mencukupi," lanjutnya.

- Potongan Per Industri

Setiap industri memiliki struktur penghitungan gaji yang lazim digunakan perusahaan di industri tersebut. Berdasarkan pengamatan Mekari, lima industri dengan potongan terbesar ke gaji adalah startup dan software, layanan keuangan, informasi teknologi, otomotif, serta real estate.

"Jika diperhatikan, ke lima industri ini memiliki standar gaji dasar yang cukup tinggi, dan potongan akan bergerak lurus sesuai basic pay," terang Stevens.

Stevens juga menambahkan bahwa adanya berbagai komponen yang memengaruhi besaran gaji menegaskan pentingnya bagi perusahaan untuk mempunyai sistem dan proses yang transparan serta akurat untuk penghitungan remunerasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas