Mengintip Proses Produksi AQUA di Pabrik Klaten, Sumber Airnya Langsung dari Gunung Merapi
PT Tirta Investama (Danone AQUA Group) Klaten mempunyai 20 pabrik yang tersebar di delapan provinsi di Indonesia. Salah satunya berada di Klaten
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Dodi Esvandi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN- PT Tirta Investama (Danone AQUA Group) Klaten mempunyai 20 pabrik yang tersebar di delapan provinsi di Indonesia.
Salah satunya berada di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.
AQUA sebagai produsen air minum berkomitmen menyehatkan masyarakat dengan produk yang mereka produksi.
"Kita meyakini bahwa untuk menyehatkan masyarakat, kita perlu memastikan bumi itu terlebih dahulu yang sehat," kata Head of Climate and Water Stewards Danone Indonesia, Ratih Anggraini kepada wartawan di Taman Kehati AQUA, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (23/7/2024).
Tribunnews.com berkesempatan mengunjungi langsung Pabrik AQUA di Klaten, untuk melihat bagaimana proses air minum kemasan diproduksi.
Adapun sumber air yang diambil yakni dari Hulu yang berada Gunung Merapi yang alirannya atau hilirnya sampai ke Sungai Bengawan Solo.
Sementara untuk pabrik dan pengelolaan air di Taman Kehati berada di tengah antara hulu dan hilir aliran air tersebut.
Baca juga: AQUA Resmi Dipilih PSSI sebagai Official Mineral Water Timnas Indonesia
"Bahwa seluruh air AQUA itu berdasar dari akuifer (lapisan yang terdapat di bawah tanah) tertekan atau akuifer yang terlindungi. Ini kan ada lapisan yang kedap ya, sehingga tidak akan mengalami atau terkontaminasi dari lapisan yang lain, juga tidak akan mengganggu keberlanjutan air yang berada di akuifer paling atas atau biasa disebut akuifer bebas," ucapnya.
Di pabrik tersebut terdapat alat-alat canggih mulai dari menyalurkan air hingga pengemasan ke dalam botol dengan tingkat sterilisasi yang tinggi.
Air yang diproduksi tersebut dipilih berdasarkan sembilan kriteria, lima tahapan, dan sudah melalui penelitian selama satu tahun lamanya sebelum diproduksi dan diedarkan ke masyarakat.
Adapun sembilan kriteria itu terdiri dari aliran air, parameter fisik, parameter kimia, parameter mikrobiologi, linkungan mata air, stabilitas fisik, stabilitas kimia, kesinambungan sumber air, dan infrastruktur.
Sementara lima tahapan penelitian itu di antaranya identifikasi dan uji kelayakan, studi geologi, studi geolistik, eksplorasi, dan pendayagunaan sumber air.
Ratih mengatakan pihaknya juga mempunyai kewajiban mengembalikan lebih banyak air dari yang diambil untuk keberlangsungan khususnya di masyarakat dengan cara melakukan penanaman pohon di bagian hulu.
"Setelah kita mengetahui area konservasinya di mana, kita akan melakukan berbagai macam kegiatan untuk meresapkan air itu sendiri," jelasnya.
Di sisi lain, kemasan yang digunakan juga lebih ramah lingkungan dengan menggunakan 100 persen botol plastik daur ulang sehingga menimbulkan jejak karbon yang lebih rendah.
Botol-botol tersebut didapat dari botol plastik bekas yang nantinya diolah kembali untuk menjadi kemasan AQUA yang baru.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia