RI Ingin Dorong Ekspor ke Rusia, Kemendag Andalkan Keberadaan Perwakilan Perdagangan
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, Saint Petersburg merupakan gerbang strategis untuk masuknya produk Indonesia ke wilayah Rusia.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekspor produk Indonesia ke Rusia akan terus digenjot.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen terus mendukung dan memfasilitasi para pelaku usaha untuk mengekspor produknya ke berbagai negara, termasuk ke Rusia.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, Saint Petersburg merupakan gerbang strategis untuk masuknya produk Indonesia ke wilayah Rusia.
Baca juga: Pemerintah Mau Kembangkan Potensi Durian Lokal, Bidik Ekspor ke China, Luhut: Buat Petani Sejahtera
Hal itu ia ungkap ketika bertemu Wakil Ketua Komite Hubungan Eksternal Saint Petersburg, Kalganov Vyacheslav Gennadievich, di Saint Petersburg, Rusia.
“Saint Petersburg merupakan pelabuhan utama untuk barang-barang yang beredar di Rusia," kata Jerry dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (24/7/2024).
"Kota ini menjadi gerbang strategis bagi produk Indonesia masuk dan makin dikenal di wilayah Rusia,” lanjutnya.
Jerry menyebut produk Indonesia diharapkan bisa lebih banyak dikenal di Saint Petersburg.
Pemerintah pun siap melakukan berbagai upaya termasuk fasilitasi para pelaku usaha kedua negara.
Fasilitasi salah satunya melalui perwakilan perdagangan (perwadag) di wilayah tersebut.
"Salah satu upaya dilakukan adalah melalui keberadaan Atase Perdagangan Moskow yang selalu siap membantu dalam hal peningkatan kualitas produk, promosi, serta penyelesaian berbagai kendala yang dihadapi,” ucap Jerry.
Baca juga: BPS: Ekspor RI Juni 2024 Merosot 6,65 Persen Jadi 20,84 Miliar Dolar AS
Sebagai informasi, ekspor Indonesia ke Rusia pada 2023 mencakup minyak sawit senilai 632,6 juta dolar Amerika Serikat (AS), suku cadang mesin 26,71 juta dolar AS, karet 21,43 juta dolar AS, olahan makanan 19,39 juta dolar AS, dan lemak coklat 10,8 juta dolar AS.
Sementara itu, impor Indonesia dari Rusia menunjukkan pertumbuhan 22,24 persen pada periode 2019-2023.
Adapun impor utama Indonesia dari Rusia pada 2023 meliputi batu bara bituminus senilai 495,6 juta dolar AS, besi baja 389,6 juta dolar AS, pupuk 338,1 juta dolar AS, serealia 274,8 juta dolar AS, dan asbestos 45,03 juta dolar AS.