Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Upacara HUT ke-79 RI di IKN Bikin Pemilik Kos-kosan Hingga Rumah Kontrakan Ketiban 'Durian Runtuh'

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sebagian warga terpaksa membeli air tandon seharga Rp 100 ribu per tandon berkapasitas 1.000 liter.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Upacara HUT ke-79 RI di IKN Bikin Pemilik Kos-kosan Hingga Rumah Kontrakan Ketiban 'Durian Runtuh'
HO
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjelang perayaan HUT ke-79 RI. Dari data kecamatan, ada 54 hotel dan penginapan di Sepaku, seluruhnya kamarnya sudah habis disewakan. 

Ahmad menambahkan, mayoritas warga di Kecamatan Sepaku mengandalkan air sumur karena jaringan air bersih PDAM belum merata di seluruh wilayah.

"Di sini hampir semua warga pakai air sumur, karena jaringan pipa PDAM belum sepenuhnya merata. Saya juga kurang tahu penyebabnya apa, tapi yang jelas itu ada pekerja proyek penggalian jaringan pipa air sepertinya, dan mungkin untuk warga di sini," ungkapnya sambil menunjuk ke arah pekerja proyek pengalian di pinggir jalan poros Kecamatan Sepaku.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sebagian warga terpaksa membeli air tandon seharga Rp 100 ribu per tandon berkapasitas 1000 liter.




"Kalau sumurnya tidak cukup, kita beli air tandon Rp 100.000 per tandon itu ukuran 1000 liter," tambah Ahmad.

Senada pengakuan Listiawati (46), pemilik usaha penginapan di Kecamatan Sepaku.

"Mulai awal Juli itu sudah naik, rata-rata sekarang Rp 550 sampai Rp 600 permalam. Itu pun masih banyak yang gak
kebagian," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa harga sewa kamar penginapannya tersebut sudah termasuk fasilitas tempat tidur yang dilengkapi AC dan kamar mandi dalam.

BERITA TERKAIT

Air bersih untuk kebutuhan kamar diperoleh dari sumur bor.

Harga Rumah Kontrakan Rp125 Juta

Didin (53), pemilik indekos lainnya di wilayah Kecamatan Sepaku, juga menyampaikan bahwa permintaan kamar kos-kosan saat ini sangat tinggi meskipun harganya melambung.

"Harganya memang rata-rata segitu sekarang (Rp 5 juta per bulan), itu pun banyak banget yang nyari bahkan gak kebagian juga banyak," ungkap Didin.

Menurut Didin, harga sewa yang tinggi disebabkan oleh kesepakatan di antara para pelaku usaha guest house.

"Itu sama rata karena rata-rata memang seperti itu sewa kos di sini," katanya. Selain kos-kosan, harga sewa rumah kontrakan di Sepaku juga ikut meroket.

Mustamin (56), seorang pemilik rumah kontrakan, menyebutkan bahwa harga sewa rumah kontrakan satu tahun mencapai Rp 125 juta.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas