Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Upacara HUT ke-79 RI di IKN Bikin Pemilik Kos-kosan Hingga Rumah Kontrakan Ketiban 'Durian Runtuh'

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sebagian warga terpaksa membeli air tandon seharga Rp 100 ribu per tandon berkapasitas 1.000 liter.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Upacara HUT ke-79 RI di IKN Bikin Pemilik Kos-kosan Hingga Rumah Kontrakan Ketiban 'Durian Runtuh'
HO
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjelang perayaan HUT ke-79 RI. Dari data kecamatan, ada 54 hotel dan penginapan di Sepaku, seluruhnya kamarnya sudah habis disewakan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksanaan upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, membawa berkah kepada pemilik kos-kosan hingga rumah kontrakan.

Hal ini terjadi karena puluhan hotel yang berada di kawasan Nusantara sudah terpesan penuh.

Akibat banyaknya yang mencari penginapan, harga kosan-kosan dan rumah kontrakan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, melonjak.

Kenaikan harga ini mulai terasa sejak awal Juli 2024.

Baca juga: 10 Fakta Jokowi di IKN 3 Hari, Apa yang Dilakukan Presiden? Sempat Titip Pesan soal HUT ke-79 RI

Harga sewa penginapan atau guest house yang biasanya berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 350 ribu per malam, kini naik menjadi Rp 400 ribu hingga Rp 550 ribu per malam.

Sementara itu, tarif sewa kos-kosan yang sebelumnya sekitar Rp 3,5 juta per bulan, sekarang melonjak menjadi Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per bulan.

Wirawan (45), pemilik kos-kosan di wilayah Kecamatan Sepaku, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini sudah mulai terlihat sejak akhir Juni.

BERITA TERKAIT

"Juni akhir itu sebenarnya sudah mulai naik, tapi di bulan Juli ini kenaikan sudah merata di seluruh pelaku usaha kos-kosan," ujar dikutip dari TribunKaltim, Rabu (31/7/2024).

Menurutnya, kenaikan harga ini disebabkan oleh tingginya permintaan kamar kos dari masyarakat yang datang dari luar daerah dan bekerja di proyek konstruksi IKN.

"Karena kan banyak yang nyari memang kos-kosan, apalagi sekarang banyak pekerja proyek IKN itu gak mau tinggal di HPK (Hunian Pekerja Konstruksi) sana, tak tahu juga kenapa mereka lebih milih tinggal di luar," paparnya.

Meski demikian, kamar kos-kosan yang ditawarkan di wilayah Kecamatan Sepaku umumnya kosong dan tidak dilengkapi fasilitas tempat tidur maupun perabotan lainnya.

"Kosongan memang gak ada apa-apa di dalamnya itu, jadi kalau yang mau ngekos ya bawa sendiri tempat tidurnya. Listrik juga beli sendiri. Kalau air disediakan," jelas Wirawan.

Ahmad (45) salah satu pemilik kos-kosan di Kecamatan Sepaku 4, mengungkapkan bahwa kamar kos- kosan yang disewakan dalam kondisi kosong tanpa fasilitas tempat tidur.

"Itu kosongan gak termasuk fasilitas tempat tidur, yang ada hanya kamar kosong. Kalau kamar mandi di dalam pakai air sumur," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas