Potensi Industri Mamin Olahan Besar, Menperin Minta Pengusaha Kembangkan Produk Specialty Indonesia
Potensi produk makanan dan minuman (Mamin) olahan dari kakao atau coklat, kopi, teh, buah hingga susu masih terbuka untuk dikembangkan
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potensi produk makanan dan minuman (Mamin) olahan dari kakao atau coklat, kopi, teh, buah hingga susu masih terbuka untuk dikembangkan sejalan dengan berkembangnya pasar.
Kementerian Perindustrian mendorong para pengusaha meraih pasar tersebut dengan memperkenalkan produk-produk specialty Indonesia kepada pasar dan konsumen secara global.
Indonesia perlu mengembangkan potensi tersebut melalui industri pengolahan dalam negeri dengan meningkatkan nilai tambah (value added) yang berorientasi ekspor.
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang Ungkap Kinerja Industri Kopi, Coklat, Teh, Susu Hingga Olahan Buah
Istilah specialty merujuk pada produk dengan kualitas terbaik, yang dapat diukur berdasarkan parameter tertentu seperti aroma dan rasa, serta tentunya diproses dengan standar dan ketentuan khusus.
Standar kualitas yang tinggi memunculkan siklus produk premium, yang di dalamnya melibatkan berbagai pihak mulai dari petani selaku penyedia bahan baku, distributor, roaster, barista dan end customer, yang saling menjaga kualitas produk pada setiap tahapannya.
"Salah satunya upaya untuk mengakselerasi konsumsi produk-produk ini adalah dengan menghadirkan produk-produk specialty di tengah masyarakat. Kegiatan semacam ini dapat mendorong tingkat konsumsi dan permintaan masyakarat terhadap produk-produk premium," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, saat membuka Business Matching dan Pameran Produk Olahan Kopi, Teh, Kakao, Buah dan Susu dengan tema Specialty Indonesia di Jakarta, Selasa (5/8/2024).
Kegiatan Business Matching dan Pameran ini dilaksanakan untuk menunjukkan kemampuan industri dalam negeri dan untuk memperkenalkan produk-produk specialty Indonesia kepada pasar dan konsumen potensial.
Selain itu, event ini juga untuk menarik minat masyarakat luas termasuk stakeholder terkait, sehingga konsumsi dan permintaan juga semakin meningkat.
Baca juga: Menperin Ungkap Pertumbuhan Industri Mamin Terus Tunjukkan Tren Positif
Menperin menjelaskan bahwa dalam tren global, terjadi peningkatan menuju fase konsumen yang lebih fokus pada konsep produk berkualitas tinggi dan diproses secara sustainable (berkelanjutan) dengan teknologi terkini.
"Sebagai contoh, pada pameran specialty Coffee Expo (SCE) yang telah dilaksanakan pada April, 2024 di Amerika Serikat , sebanyak 12 pelaku industri kopi specialty Indonesia ikut mempromosikan produk kepada mitra potensial dari berbagai negara, dengan potensi transaksi sebesar 27,1 juta dolar AS," ungkap Agus.
Menperin mengharapkan, dari pelaksanaan Business Matching dan Pameran ini bisa lahir lebih banyak kolaborasi antara pelaku usaha produk specialty Indonesia dengan pelaku bisnis pengguna seperti hotel, restaurant, dan retailers internasional sehingga brand image produk specialty Indonesia dapat semakin mendunia.