Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hingga Semester I 2024, SIG Telah Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 19,21 Persen

Semen Indonesia berupaya mengurangi laju perubahan iklim, dengan meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Hingga Semester I 2024, SIG Telah Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 19,21 Persen
dok.
Semen Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai industri di tanah air berusaha menjalankan operasionalnya berdasarkan aspek keberlanjutan dan tata kelola yang baik.

Satu di antaranya industri semen yakni PT Semen Indonesia (SMGR) yang berupaya mengurangi laju perubahan iklim, dengan meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF).

Baca juga: Industri Semen Indonesia dan China Kerjasama Penanganan Waste Heat Recovery

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, perusahaan menerapkan teknologi digitalisasi dalam proses produksi, untuk efisiensi energi dan optimalisasi produksi.

Kemudian, mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) melalui penggunaan panel surya dan optimasi konversi energi gas panas buang dari proses produksi semen menjadi energi listrik (Waste Heat Recovery Power Generation).

"Hingga akhir semester I 2024, SIG berhasil menurunkan Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 19,21 persen dari baseline 2010," papar Vita ditulis Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Semen Indonesia Berangkatkan 880 Peserta Mudik ke Empat Provinsi

Menurutnya, SIG terus fokus menciptakan peluang untuk mendorong penggunaan semen hijau, salah satunya dalam proyek pembangunan IKN yang mengusung konsep sustainable and smart city melalui kerja sama dengan PT Bina Karya dan kepemilikan saham di PT Karya Logistik Nusantara.

Ia menyebut, SIG memiliki semen hijau dan beragam produk turunan yang diproduksi ramah lingkungan, di mana semen hijau memiliki emisi karbon yang lebih rendah hingga 38% jika dibandingkan dengan semen konvensional.

Berita Rekomendasi

"Selain rendah karbon, produk SIG juga memiliki kandungan dalam negeri yang tinggi yaitu di atas 90%," ujar Vita.

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Budi Waseso Jadi Komisaris Utama di PT Semen Indonesia, Gantikan Rudiantara

Atas upaya tersebut, SIG meraih tiga penghargaan pada ajang Strategy into Performance Execution Excellence Award (SPEx2 Award).

Tiga penghargaan yang diraih antara lain The Best Execution Winner in Manufacturing Industry, The Best Company in Executing Sustainability & Governance in Manufacturing Industry, dan Outstanding Achievement in Sustainability & Governance.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas