Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Investasi Proyek Banyu Urip Infill Clastic Rp 3,25 Triliun, Tambah Penerimaan Negara Rp 33,6 Triliun

Proyek BUIC akan mencapai produksi puncak pada 2027 mendatang, dengan level produksi 19.000 bph.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Investasi Proyek Banyu Urip Infill Clastic Rp 3,25 Triliun, Tambah Penerimaan Negara Rp 33,6 Triliun
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Proyek BUIC akan mencapai produksi puncak pada 2027 mendatang, dengan level produksi 19.000 bph. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan, tambahan produksi minyak dari Blok Cepu, yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), akandapat meningkatkan penerimaan negara.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berujar, proyek Banyu Urip Infill Clastic akan menambah produksi minyak 42,92 juta barel. Proyek yang minyak perdanya diresmikan pada Jumat (9/8/2024) tersebut, menelan investasi 203,5 juta dolar AS atau sekira Rp 3,25 triliun.

"Dari investasi ini, perkiraan tambahan penerimaan negara yang dihasilkan mencapai sekitar 2,1 miliar dolar AS atau Rp33,6 triliun," kata Dwi di Blok Cepu, dikutip Sabtu (10/8/2024).

Baca juga: Kado HUT ke-79 RI, Kementerian ESDM dan Exxon Resmikan Minyak Perdana Banyu Urip Infill Clastic

Terdapat tujuh sumur, yakni lima sumur infill, dan dua sumur clastic. Dari dua sumur, yakni B12 dan B13 diproyeksikan bisa memproduksi 9.285 barel per hari (bph). Kemudian, ketiga sumur lainnya dari proyek BUIC yaitu sumur C13, C14, dan C19 serta dua sumur clastic yaitu C15 dan C21, ditargetkan untuk onstream pada kuartal I- 2026.

"Kuartal IV - 2024 nanti kita berharap, sumur kedua yaitu Sumur B12 menyusul onstream. Dua sumur ini diharapkan dapat memberikan kontribusi produksi rata-rata tahunan sebesar 9.285 bph di tahun 2024," katanya.

"Diharapkan nantinya informasi dari sumur ini dapat memberikan data yang lebih akurat tentang potensi kandungan minyak lapisan clastic Lapangan Banyu Urip dengan perkiraan cadangan 3P sebesar 670 juta barel minyak," ucap Tjip.

BERITA TERKAIT

Tjip menjelaskan, proyek BUIC ini akan mencapai produksi puncak pada 2027 mendatang, dengan level produksi 19.000 bph.

Presiden ExxonMobil Indonesia Carole Gall menuturkan, keberhasilan peresmian minyak perdana BUIC ini merupakan hasil kerja sama berbagai stakeholder.

Carole berujar bahwa teknologi pengeboran di sumur ini menggunakan peralatan dan rig yang seluruhnya buatan lokal yaitu PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) anak usaha PT Pertamina (Persero).

"Komitmen penggunaan konten lokal dalam industri hulu migas merupakan hal yang sangat kita hargai. Proyek ini juga melibatkan kontraktor lokal dan karyawan pekerja lokal yang menambah nilai ekonomi bagi masyarakat dan operasi kami," terang Carole.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas