Bappenas: Penjualan Ritel 2024 Akan Meningkat, Tercermin dari Indeks Penjualan Riil
Mengacu hasil survei penjualan eceren (SPE) oleh Bank Indonesia, kinerja penjualan eceren pada Juli 2024 diperkirakan meningkat.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi penjualan industri ritel dalam negeri akan meningkat tahun ini.
Hal itu disampaikan Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian PPN/Bappenas Laksmi Kusumawati dalam acara diskusi Gambir Trade Talk #15 bertajuk "Transformasi Ritel Modern di Era Digital: Peluang dan Tantangan" di Jakarta, Rabu (14/8/2024).
"Kinerja ritel 2024 diperkirakan akan semakin baik dengan ekspektasi penjualan yang akan mengalami peningkatan," katanya sembari merujuk pada hasil survei penjualan eceren (SPE) oleh Bank Indonesia.
"Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2024 yang diperkirakan mencapai 212,0 atau secara tahunan tumbuh 4,3 persen," ujar Laksmi.
Beberapa kelompok barang yang mengalami pertumbuhan IPR pada Juli 2024 di antaranya suku cadang dan aksesoris; makanan, minuman, dan tembakau; bahan bakar kendaraan bermotor; sub kelompok sandang; dan barang lainnya.
Pada tiga hingga enam bulan ke depan, Laksmi memperkirakan ekspektasi penjualan eceren akan terus mengalami peningkatan.
Menurutnya, peningkatan di sektor ritel ini juga didorong oleh investasi, di mana investasi di sektor properti menjadi yang utama.
Dalam paparannya dia menyebutkan hingga 2026, di Indonesia khususnya Jakarta akan ada investasi empat ruang ritel baru dengan luas total 206.860 meter persegi.
Baca juga: Pedagang Pasar hingga Peritel Ramai-ramai Tolak PP 28/2024, Bikin Omzet Merosot 50 Persen
"Secara makro, investasi di sektor perdagangan dan reparasi menunjukkan peningkatan signifikan pada realisasi investasi asing (PMA) yang mencapai 943,8 Juta USD dan domestik (PMDN) yang mencapai Rp 48,5 Triliun pada tahun 2023," ujar Laksmi.
Laksmi mengatakan indikator investasi tersebut bisa menjadi indikasi bahwa pertumbuhan ritel Tanah Air ke depannya akan mengalami peningkatan.