Menteri Basuki Singgung Bank-bank Masih Pasang Bunga Tinggi Bagi KPR
Menteri Basuki berharap para perbankan, khususnya yang tergabung dalam Himbara dapat memberikan fasilitas pembiayaan yang ringan bagi masyarakat.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyoroti bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nonsubsidi yang masih tinggi oleh sejumlah perbankan.
Padahal dirinya berharap, agar bank-bank di Indonesia mulai memberikan fasilitas pembiayaan yang ringan. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperoleh hunian atau tempat tinggal.
Bahkan, Basuki mencatat, masih ada perbankan yang mematok bunga tinggi pada produk KPR.
Baca juga: Industri Perbankan Perluas Edukasi Pemanfaatan QRIS ke Pelaku UMKM
"Menurunkan mungkin itu yang akan kita kejar. (Bank) Mandiri itu 9 persen, itu kan masih mahal, padahal BCA 5 persen," ucap Basuki dalam acara Proptech Convention and Expo di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (23/8/2024).
Diketahui, dorongan Pemerintah terkait penurunan bunga KPR, untuk mengatasi tingginya angka backlog di Indonesia.
Backlog merupakan, jumlah unit rumah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam suatu kawasan atau wilayah tertentu.
Di Indonesia sendiri angka backlog diperkirakan mencapai 12,7 juta.
Untuk itu, Menteri Basuki berharap para perbankan, khususnya yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dapat memberikan fasilitas pembiayaan yang ringan bagi masyarakat.
"Jadi itu memang harus lebih efisien bank-bank Himbara untuk bisa memberikan kredit dengan bunga yang lebih terjangkau," pungkasnya.
Sebelumnya, Basuki Hadimuljono juga sempat meminta bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT Bank Tabungan Negara alias BTN, dapat diturunkan.
Baca juga: Soal Tarik Dana Belasan Triliun dari Perbankan Pelat Merah, BCA Mau Rangkul Muhammadiyah?
Hal ini diungkapkan Menteri Basuki saat menghadiri acara ulang tahun BTN ke-74 serta rebranding dan launching logo baru perbankan tersebut, di Kawasan Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/3/2024).
Dalam kesempatan tersebut, transformasi sikap para karyawan BTN juga harus berubah menjadi lebih baik, seiring bergantinya logo perbankan berkode saham BBTN ini.
"Sekarang ini dengan perubahan logo ini, harus juga ada perubahan sikap dari BTNers (julukan pegawai BTN) semua," ungkap Menteri Basuki.
"Dengan perubahan ini menjadi lebih sigap, efisien, artinya bunga KPR nonsubsidi harus bisa diturunkan. Kalau tidak bisa diturunkan omong kosong perubahan logi BTN," sambungnya.