Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bahlil Ancam Cabut Izin KKKS Jika Tak Reaktivasi Sumur yang Nganggur

Meningkatnya produksi migas, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan devisa negara.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Bahlil Ancam Cabut Izin KKKS Jika Tak Reaktivasi Sumur yang Nganggur
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Dari total 44.985 sumur yang ada di Indonesia, terdapat 16.990 sumur yang masuk pada kriteria idle well. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan pernyataan tegas kepada seluruh pihak terkait untuk segera merealisasikan program reaktivasi sumur minyak yang saat ini tidak aktif atau idle.

Hal ini didorong Pemerintah sebagai bagian upaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri.




Jika para pihak tersebut dalam hal ini Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tak melakukan reaktivasi, maka Pemerintah akan mencabut izinnya.

Baca juga: BPH Migas Sebut Pembangunan Pipa Gas Cisem Terbukti Geliatkan Industri

"Saya perintahkan sumur-sumur idle yang dikuasai KKKS kalau tidak dijalankan, kita cabut izinnya," tegas Bahlil dalam pernyataannya, Senin (26/8/2024).

Ia mengungkapkan bahwa terdapat potensi produksi tambahan yang cukup besar dari sumur-sumur idle ini.

Sebagai informasi, dari total 44.985 sumur yang ada di Indonesia, terdapat 16.990 sumur yang masuk pada kriteria idle well.

BERITA TERKAIT

Namun demikian, tidak semua memiliki potensi untuk direaktivikasi karena sesuatu dan lain hal, seperti tidak adanya potensi subsurface, keekonomian yang tidak terpenuhi karena high cost rectivation dan harga minyak mentah dunia pada saat itu, serta faktor HSE dan non teknikal seperti masalah masyarakat.

Bahlil menjelaskan, reaktivasi sumur idle merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.

Dengan meningkatnya produksi migas, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan devisa negara.

Sebagai informasi, pemerintah menetapkan kriteria Bagian Wilayah Kerja (WK) Migas potensial yang idle, yaitu lapangan produksi yang selama 2 tahun berturut-turut tidak diproduksikan, atau terdapat lapangan dengan plan of development (POD) selain POD ke-1 yang tidak dikerjakan selama 2 tahun berturut-turut.

"Dengan mengoptimalkan kembali sumur-sumur yang ada, kita dapat meningkatkan produksi migas secara signifikan tanpa perlu melakukan eksplorasi baru yang membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas