Saham AS di Bursa Wall Street Tumbang, Investor Ketar-Ketir Tunggu Laporan Keuangan Nvidia
Saham chip lainnya juga merosot, dengan Broadcom (AVGO.O) dan Advanced Micro Devices masing-masing kehilangan lebih dari 2 persen.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Jelang rilisnya laporan pendapatan dari perusahan big tech pembuat chip, reli saham AS di bursa Wall Street ditutup anjlok ke level terendah pada perdagangan Kamis (29/8/2024).
Mengutip data Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average selama 24 jam terakhir mencatatkan penurunan 159,08 poin atau 0,39 persen menjadi 41.091,42.
Disusul penurunan Indeks S&P 500 yang amblas 33,62 poin atau 0,60 persen menjadi 5.592,18.
Kemudian Indeks Nasdaq Composite turun 198,79 poin atau 1,12 persen menjadi 17.556,03.
Baca juga: Wall Street Bangkit, Pidato Dovish Bos The Fed Jadi Pemicunya
Mengekor lainnya, sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor teknologi dan barang konsumsi memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,30 persen dan 1,05 persen.
Nvidia Biang Kerok Amblasnya Wall Street
Penurunan ini terjadi buntut ketegangan investor yang menunggu keputusan perusahaan Nvidia untuk menilai keberlanjutan tren teknologi dan kecerdasan buatan (AI) yang lebih luas.
Sebagai produsen unit pemrosesan grafis (GPU), Nvidia telah menjadi penggerak utama bagi saham teknologi dan AI secara lebih luas. Laporan keuangan kuartal kedua perusahaan ini sangat dinantikan untuk memberikan wawasan tentang kesehatan pasar AI
Adapun perusahaan semikonduktor raksasa ini dijadwalkan merilis laporan keuangannya setelah penutupan pasar. Namun jelang perilisan, Saham Nvidia yang dikenal sebagai penjual prosesor AI kondang melaporkan penurunan saham 2,1 persen, memangkas kenaikan mereka sejauh tahun ini menjadi 154 persen.
Penurunan ini lantas memicu kemerosotan saham teknologi lainnya pada perdagangan Rabu, termasuk saham anggota kelompok 'Magnificent Seven'. Amazon dan Alphabet sama-sama turun lebih dari 1 persen, sementara Microsoft turun 0,8 persen.
Saham chip lainnya juga merosot, dengan Broadcom (AVGO.O) dan Advanced Micro Devices masing-masing kehilangan lebih dari 2 persen.
Disusul saham Super Micro Computer, perusahaan yang dikenal dalam industri AI, anjlok 19 persen setelah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengajukan laporan tahunan untuk tahun fiskal tepat waktu.
"Perusahaan ini telah menjadi contoh nyata dari ledakan AI dan benar-benar memimpin perubahan, jadi akan sulit bagi pasar untuk terus maju meskipun Nvidia mengecewakan," demikian peringatan Keith Buchanan, manajer portofolio senior di GLOBALT Investments di Atlanta.