Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Erick Thohir Pamer Kontribusi BUMN, Setor ke Negara Rp1.940 Triliun Sejak 2020 hingga 2023

Erick Thohir mengungkapkan besaran kontribusi BUMN ke negara melalui setoran dividen, pajak, dan penerimaan negara bukan pajak (PBNP).

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Erick Thohir Pamer Kontribusi BUMN, Setor ke Negara Rp1.940 Triliun Sejak 2020 hingga 2023
Tribunnews/Bambang Ismoyo
Menteri BUMN Erick Thohir di sela rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Jakarta, Senin (2/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan besaran kontribusi perusahaan-perusahaan pelat merah terhadap negara dalam beberapa tahun terakhir melalui setoran dividen, pajak, dan penerimaan negara bukan pajak (PBNP).

Selama periode 2020 hingga 2023, nilai kontribusi BUMN ke negara mencapai Rp1.940 triliun.

Hal ini diungkapkan Erick Thohir saat dirinya melakukan rapat kerja bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (2/9/2024).

"Selama 2020 sampai 2023, total kontribusi kementerian BUMN kepada negara yaitu senilai Rp1.940 triliun," ungkap Erick Thohir.

"Rinciannya, pajak sebesar Rp1.391,4 triliun, lalu PNBP dan lainnya sebesar Rp354,2 triliun, dan dividen sebesar Rp194,4 triliun," sambungnya.

Erick menjelaskan tren kontribusi BUMN dalam pembayaran pajak terus meningkat sejak 2020 sebesar Rp247 triliun, 2021 sebesar Rp278 triliun, 2022 sebesar Rp410 triliun, dan 2023 menjadi Rp457 triliun.

Berita Rekomendasi

Kemudian, catatan dividen juga terus melesat. Yakni pada dibukukan Rp81 triliun pada 2023 atau naik dari 2020 yang sebesar Rp44 triliun. Lalu pada 2021 senilai Rp30 triliun, dan 2022 sebesar Rp40 triliun.

"Kalau kita lihat tentu kontribusi perpajakan terus meningkat karena tidak lain memang kinerja perusahaan membaik," ucap Erick.

Untuk PNBP, tercatat memang mengalami penurunan dari Rp86 triliun pada 2020, kemudian Rp87 triliun pada 2021. Dan sempat naik sebesar Rp98 triliun pada 2022, lalu menjadi Rp 84 triliun pada 2023.

"Adapun PNBP ini ada penurunan memang fluktuasi harga daripada sumber daya alam yang memang ada koreksi sendiri apakah itu di kelapa sawit, batu bara dan lain-lainnya," sambung Erick.

Baca juga: Kementerian BUMN Bidik Dividen 2025 Tembus Rp90 Triliun, Erick Thohir: Angka Fantastis

Erick menyampaikan, indikator pertumbuhan kinerja BUMN juga terlihat dari total aset BUMN yang mencapai Rp10.402 triliun atau naik 7,8 persen per tahun dari 2020 yang sebesar Rp 8.312 triliun.

Total ekuitas sebesar Rp3.444 triliun atau tumbuh 12 persen per tahun dari 2020 yang sebesar Rp2.475 triliun.

Erick menyampaikan pendapatan BUMN pada 2023 pun mencapai Rp2.933 triliun atau naik dari 2020 yang sebesar Rp1.930 triliun, pun dengan laba bersih yang melonjak menjadi Rp327 triliun dari 2020 sebesar Rp13 triliun.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas