Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Memantau Sejumlah Bisnis Kaesang Secara Langsung: Sepi Pembeli dan Banyak yang Gulung Tikar

Beberapa outlet Mangkokku di Jakarta tampak sepi, seperti di cabang Tanjung Duren dan cabang Kemanggisan, Jakarta Barat.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Memantau Sejumlah Bisnis Kaesang Secara Langsung: Sepi Pembeli dan Banyak yang Gulung Tikar
HO
Kolase foto: Pantauan Tribun ke sejumlah bisnis kuliner milik Kaesang di wilayah Jakarta, seperti Sang Pisang maupun Markobar, tampak sepi pembeli dan beberapa lokasi sudah tutup. 

Bisnis yang satu ini dirilis Kaesang Pangarep pada 2019 lalu dengan gerai pertama diTanjung Duren, Jakarta.

Yang Ayam sendiri menyajikan menu nasi ayam dengankisaran harga Rp12.727 hingga Rp21.818 per porsinya.

Yang Ayam sendiri menjadisalah satu portofolio venture capital-nya, yakni PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT).

Sesampainya di lokasi, sebuah neon box berbentuk bulat berukuran sedang bebertuliskan 'Yang Ayam' dapat terlihat dari sisi jalan.

Ada beberapa perubahan yang terjadi, misalnya, tema warna yang diusung sebelumnya merah, kini berganti menjadi dominan kuning.

Selain itu, ada perubahan logo, dari yang sebelumnya terpajang shillouete putih wajah Kaesang Pangarep mengenakan blangkon, saat ini menjadi gambar dua ayam berwarna putih.

Menelisik masuk ke dalam ruko dua lantai itu, ada empat meja makan berukuran persegi panjang, yang masing-masingnya bisa diduduki empat orang.

Berita Rekomendasi

Terdapat tiga karyawan yang mana satu orang bertugas sebagai kasir, dan dua didapur. Adapun selama satu jam di sana, terpantau hanya ada seorang pembeli.

Tidak ada satu pun pengemudi ojek online yang menjemput pesanan untuk di antarkan kepembeli, walaupun layanan tersebut tersedia di cabang itu.

Ketiga karyawan Yang Ayam tampak menunggu pembeli sambil sesekali berbincang.

Suara kedua pegawai itu terdengar meski bicara dengan bisik-bisik karena suasana outlet yang sepi.

Suara mereka bersahutan dengan bunyi mesin pendingin ruangan.

Stok ayam tepung yang siap makan di dalam mesin penghangat tampak kurang dari enam potong.

Seorang pramusaji sempat mengatakan kepada seorang pembeli, bahwa jika ia menginginkan potongan ayam bagian paha, belum tersedia, dan perlu menunggu karena harus dimasak terlebih dahulu.

Sedangkan jika potongan bagian sayap dan dada sudah tersedia. Seorang karyawan mengatakan mereka mulai buka pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB.

Ia juga menyebut, bisnis Yam Ayam masih milik Kaesang Pangarep hingga saat ini.

Sang Pisang

Kaesang mendirikan kuliner pisang bernama Sang Pisang bersama dengan rekannya, Ansari Kadir, pada 2017.

Dengan modal awal Rp30juta, bisnis kuliner satu ini berkembang hingga mempunyai lebih 100 gerai atau outlet dan ekspansi ke Malaysia.

Namun, dari unggahan akun Instagram resmi @sangpisang2017, saat ini hanya ada 12 outlet yang tersebar di dua kota yakni Jakarta dan Bandung.

Untuk di Jakarta, Tribunmencoba menelusuri sejumlah outlet Sang Pisang untuk mengetahui kondisi terkini.

Outlet pertama terletak di Jalan Raden Saleh nomor 1, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Di sana, terlihat sebuah kios dengan warna dominan kuning mengelilingi bangunannya.

Dengan papan nama bergambar pisang tersenyum dan tertulis San Pisang, kios ini dengan kaca besar ini terletak di samping True Blue Hotel dan minimarket.

Pemantauan selama dua hari yakni pada Sabtu, 31 Agustus 2024 dan Minggu, 1 September 2024, meski karyawan mengaku ramai, namun dari pantauan kios tersebut nampak sepi dari pembeli.

Tim Tribun sudah menunggu kurang lebih selama dua jam lamanya di masing-masing hari itu, namun tak terlihat ada pembeli yang datang ke toko tersebut, baik pembeli secara offline maupun online.

Hal yang sama juga dialami pada kios Sang Pisang yang terletak di SPBU Shell, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Pantauan Tribun pada Senin (2/9) kios yang menggunakan kontainer yang dimodifikasi berwarna kuning itu terpantau tak ada yang membeli selama kurang lebih 1,5 jam pantauan kami.

Sementara di samping dari kios Sang Pisang, terdapat kios warteg dan kopi yang sesekali terlihat pelanggan datang kesana.

Satu karyawati yang menjaga saat itu banyak mengaku tidak tahu soal bisnis Sang Pisang tempat dia mencari uang itu dengan alasan pegawai baru.

"Ramai kok mas," ucap karyawati itu yang melayani kami saat membeli produk Sang Pisang.

Selanjutnya, kami juga menelusuri outlet Sang Pisang yang berada di Jalan Pecenongan, Gambir, Jakarta Pusat.

Namun, petugas keamanan di sekitar lokasi menyebut jika salah satu cabang Sang Pisang itu sudah tutup sejak lama.

"Sudah tutup dari 2023 kalau tidak salah," jelasnya.

Markobar

Selain Sang Pisang, Markobar adalah bisnis milik Kaesang yang terkenal di pasaran.

Namun, sebelumnya bisnis kuliner martabak ini merupakan milik Gibran yang diserahkan kepada Kaesang setelah terjun ke dunia politik, tepatnya saat majuPemilihan Wali Kota Solo.

Salah satu outlet Markobar ada di Jalan RC Veteran Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Pantauan di lokasi, tak tampak petunjuk apapun di outlet Markobar yangberada di ruko dengan tembok berwarna hitam itu.

"Oh Markobar yang punya Gibran itu ya, sudah lama tutup kalau di sini itu," ucapSanem, warga sekitar kios.

Dia tak merinci lebih detil sejak kapan Markobar 1996 di Jalan RC Veteran Raya ini tutup permanen. Hanya saja, warga mengaku bisnis tersebut sudah tidak ada setelah Covid-19.

Selain itu, untuk di Jakarta, Markobar 1996 juga mempunya tiga cabang lain yang terletak di kawasan Cikini, Jakarta Pusat; Duren Sawit, Jakarta Timur; dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tribun juga menelusuri keberadaan cabang lain itu.

Pertama, Markobar 1996 di Cikini, Jakarta Pusat yang terletak di Jalan Raden Saleh nomor 1, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Kios Markobar 1996 itu juga sudah tidak terlihat lagi keberadaannya di komplekruko di kawasan tersebut atau tutup permanen.

Petugas keamanan di komplek ruko itu menyebut jika saat ini kiosnya sudah berganti dengan bisnis Kaesang yang lain bernama Sang Pisang sejak 2022 lalu.

Selanjutnya,dari instagram @Markobar1996, cabang lain di Jakarta juga terdapat di Jalan Pahlawan Revolusi nomor 74, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Tribun sudah menelusuri keberadaan kios Markobar 1996 di lokasi itu namun tidak ditemukan.

Bahkan, dari sekira delapan orang yang kami tanyakan terkait keberadaan kios, tak ada satu pun warga yang mengetahui jika Markobar 1996 berada di jalan tersebut.

Kemudian, satu outlet terakhir di Jakarta yakni terletak di Jalan Surya Wijaya, KebonJeruk, Jakarta Barat.

Sama dengan tiga outlet lainnya, kios di lokasi tersebut juga tutuppermanen sejak lama.

Kini, outlet tersebut sudah berganti menjadi kios yang menjualperalatan rokok elektrik.

"Sudah lama tutup itu yang punya Gibran kan ya. Kalau nggak salah dari 2021," kata pemilik warung kelontong yang terletak di depan kios.

Saham Rakyat

Tak hanya bisnis dalam bidang kuliner, Kaesang juga memiliki perusahaan jual-belisaham, bernama Saham Rakyat.

Bisnis ini merupakan kerja sama Kaesang denganselebriti YouTube, Kevin Hendrawan. Atas nama PT Samuel Sekuritas Indonesia, yang berdiri sejak tahun 1992, Saham Rakyat diresmikan, pada tahun 2021 lalu.

Pantauan langsung di kantor Saham Rakyat, di Menara Imperium, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Bisnis milik Kaesang ini tampak lebih mapan dibanding usaha rumah makancepat saji. Posisi kantor Saham Rakyat berada di sayap kiri lantai 8 gedung Menara Imperium.

Setibanya di pintu kantor, tak sembarangan orang bisa masuk lantaran pintu masuknya berbahan kaca dan hanya dapat dibuka menggunakan kartu akses.

Suasana di kantor Saham Rakyat sepi, sebab seluruh aktivitas jual-beli saham dilakukan melalui aplikasi online. Terlihat hanya tiga hingga lima orang pegawai yangberada di kantor saat itu.

Di bagian dalam kantor atau sejajar dengan pintu masuk darikaca tersebut, terlihat sebuah Paludarium berukuran besar. Kemudian, di sampingkanannya terdapat meja panjang resepsionis.

Interior dari kantor Saham Rakyat tampak mewah dengan gaya minimalis dan tertatadengan rapih serta sejuk karena dihiasi berbagai jenis tanaman.

Sebagian lantainya menggunakan vinyl dan bagian lainnya menggunakan karpet.

Kemudian, dibalik paludarium yang menambah kemewahan kantor itu juga terdapat sebuah sekat berukuran besar.

Pada sekat yang berada tepat di tengah ruangan itu terdapat layar besar untuk memantau pergerakan saham.

Seorang pegawai perempuan menyebut, Kevin dan Kaesang masih bekerja sama dalam bisnis ini. Bahkan, pada tahun 2022, Saham Rakyat mengembangkanlayanannya, bukan sekadar aplikasi jual-beli saham, tapi juga menjadi platform e-commerce. (Tribun Network/abd/ibz/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas