Pengusaha Ngeluh Kebijakan Ganjil-Genap di Jakarta Bikin Mal Sepi Pengunjung
Pemberlakuan ganjil genap bisa diperpendek, mulai dari pukul 16.00 hingga 19.00 atau dari pukul 17.00 hingga 20.00.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengeluhkan kebijakan pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap di Jakarta.
Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, kebijakan tersebut membuat mal di Jakarta sepi pada Senin hingga Jumat.
"Jakarta ini sepi mal pada hari Senin sampai hari Jumat, ramainya itu cuma Sabtu dan Minggu. Ya gimana mau ke mal? Pulang kerja kena ganjil genap, mau ke mal enggak bisa," katanya kepada Tribunnews, dikutip Rabu (4/9/2024).
Baca juga: Daya Beli Melemah, Video Mal Mulai Sepi Viral, Pengusaha: Bulan Agustus Pengunjung Turun
Budihardjo mengeluhkan pemberlakuan ganjil genap yang terlalu lama, yaitu dari pukul 16.00 hingga 21.00.
Menurut dia, justru jika terjadi kemacetan, di situ ada peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan.
"Ganjil genap yang jam 4 sampai jam 9 itu kelamaan. Itu mematikan mal. Dia memikirkan macetnya, tetapi enggak mikirin [kami pengusaha]," ujar Budihardjo.
"Kan justru kalau macet tuh peluang bisnis. Saya kalau macet mendingan saya nongkrong di mall, [tetapi] enggak bisa mau ke malnya [karena] dari kantor mau ke mal kena ganjil genap," lanjutnya.
Ia pun menyarankan pemberlakuan ganjil genap bisa diperpendek, mulai dari pukul 16.00 hingga 19.00 atau dari pukul 17.00 hingga 20.00.
Jika ganjil genap dimulai pukul 17.00, ia menyebut orang masih bisa berkegiatan di mal hingga pukul 16.30, lalu baru kembali ke kantor untuk bekerja lagi.
Jika ganjil genapnya berakhir pukul 19.00 atau 20.00, ia menyebut orang masih bisa makan malam di mal.
Ganjil genap yang berakhir pukul 21.00 seperti sekarang disebut menyulitkan orang untuk makan malam di mal karena biasanya tempat makan di situ sudah tidak melayani pemesanan atau close order.
"Coba deh ganjil genapnya dihilangkan. Testing deh sebulan. Ramai lagi malnya," pungkas Budihardjo.