Menkop UKM: Praktik Perang Harga Jadi Tantangan Pebisnis di Era Digital
Praktik perang harga atau predatory pricing kini makin marak seiring dengan makin kuatnya adopsi digital di kalangan pebisnis.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
l
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyinggung maraknya praktik perang harga atau predatory pricing seiring dengan makin kuatnya adopsi digital di kalangan pebisnis.
Menurut Teten, edukasi dan literasi bagi konsumen sangat krusial di pasar ekonomi digital agar tidak tertipu dengan produk impor yang murah namun ternyata tidak berkualitas bagus.
"Konsumen kita di pasar online itu begitu mudah tergiur dengan produk impor karena harga murah. Sehingga, mereka banyak yang tertipu dengan kualitas produknya," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Jakarta, dikutip Sabtu (8/9/2024).
Teten melihat, jika konsumen terus diedukasi dan diliterasi dengan baik, akan meningkatkan pemasaran produk-produk lokal yang justru lebih berkualitas.
Dia mengakui, ekonomi digital tumbuh sangat pesat, namun juga mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan besar dan platform e-commerce internasional.
"Ini juga yang menimbulkan tantangan, terutama dalam praktik harga predatory," ucapnya.
Bahkan, ujar Teten, dominasi produk impor di platform digital menjadi isu utama, dengan sekitar 90 persen barang yang dijual berasal dari impor. Ini mengurangi kesempatan bagi UMKM lokal untuk bersaing di pasar global.
"Kemudian, pemerintah berupaya melindungi UMKM melalui penerapan Permendag Nomor 31 Tahun 2023, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan yang komprehensif bagi UMKM di era ekonomi digital," ujar Menteri Teten.
Baca juga: Seller di Marketplace Kerap Hadapi Perang Harga dan Tidak Konsisten Kelola Toko
Bagi Teten, digitalisasi merupakan akselerator perkembangan usaha UMKM. MSME Empowerment Report pada 2022 mencatat digitalisasi telah memberikan manfaat besar bagi peningkatan kinerja usaha UMKM.
Baca juga: Perang Harga Mobil Listrik Makin Brutal, BYD Diskon Harga Seagull EV dan Atto 3
"Penjualan meningkat rata-rata 84,2 persen, efektivitas operasional meningkat 73 persen, perluasan pasar mencapai 62,8 persen, dan efisiensi biaya 50,7 persen," kata Menteri Teten.