Melihat Pergerakan Saham Terafiliasi Arsjad Rasjid Usai Didepak via Munaslub Dihadiri Menteri Jokowi
Saham INDY merosot 1,34 persen atau 20 poin ke level Rp1.475 dari posisi penutupan Jumat (13/9/2024) di posisi Rp1.495 per saham.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia saat ini terjadi dualisme kepemimpinan.
Arsjad Rasjid yang merupakan Ketua Umum Kadin Indonesia versi Musyawarah Nasional (Munas) VIII di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 2021, kini dicoba didepak melalui Munas Luar Biasa (Munaslub) pada Sabtu (14/9/2024).
Hasil Munaslub akhir pekan kemarin, disepakati Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia.
Munaslub pun turut dihadiri perwakilan pemerintah yang juga mantan Ketua Umum Kadin Indonesia yakni Menteri Investasi/Kepala BPKM Rosan Roeslani.
Baca juga: Kisruh di Tubuh Kadin Indonesia, Celios: Kekuatan Orde Baru Comeback
Serta ada juga pimpinan lembaga negara yaitu Ketua MPR Bambang Soesatyo yang turut menduduki posisi Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia.
Lantas bagaimana pergerakan saham yang terafiliasi Arsjad Rasjid usai posisinya digoyang?
Arsjad Rasjid diketahui sebagai Direktur Utama PT Indika Energy Tbk (INDY).
Ia memiliki 1,2 juta saham INDY atau 0,02 persen per 31 Agustus 2024.
Sekitar pukul 10.35 WIB, Selasa (17/9/2024), saham INDY merosot 1,34 persen atau 20 poin ke level Rp1.475 dari posisi penutupan Jumat (13/9/2024) di posisi Rp1.495 per saham.
Kemudian Arsjad Rasjid pun diketahui menjabat sebagai Komisaris PT Rukun Raharja. Emiten ini dimiliki Happy Hapsoro yang merupakan suami dari Ketua DPR Puan Maharani.
Tercatat, saham RAJA naik 1,25 persen atau 15 poin ke level Rp1.215 dari penutupan akhir pekan kemarin jeblok ke posisi Rp1.200 per saham.
Arsjad juga tercatat sebagai pemegang saham emiten perhotelan PT Red Planer Indonesia Tbk (PSKT) sebesar 23 persen atau 2,32 miliar lembar saham.
Namun, saham PSKT masuk dalam pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia dengan logo X, karena memiliki kriteria harga rata-rata saham selama 6 bulan terakir kurang dari Rp51.
Head of Research Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman menyampaikan, secara teknikal saham INDY pada sepekan ini masih dalam posisi tertekan atau downtrend.