Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Program Makan Bergizi Gratis dengan Susu Ikan Diklaim Bisa Buka Lapangan Kerja Baru

Program makan bergizi gratis diklaim mampu memperdayakan 86.403 orang di sektor perikanan laut.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Program Makan Bergizi Gratis dengan Susu Ikan Diklaim Bisa Buka Lapangan Kerja Baru
Tribunnews/Ameyliarti Bunga Lestari
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkenalkan susu ikan sebagai solusi inovatif memperbaiki gizi dan mengatasi anak stunting di Indonesia. 

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim program makan bergizi gratis dengan susu ikan bisa membuka lapangan kerja baru. Berapa jumlahnya?

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo menyampaikan, jika 1 persen implementasi dari kebutuhan 4,1 juta ton susu, maka akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

"Ini akan membuka 6.150 industri protein ikan dengan kapasitas 2 ton per bulan. Dengan kapasitas produksi 492 ribu ton susu ikan per tahun dapat menyerap sebanyak 195.796 orang," ujar Budi di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024).

Budi memaparkan, program ini akan mampu memperdayakan 86.403 orang di sektor perikanan laut. Kemudian, 73.800 orang di industri Hidrolisat Protein Ikan (HPI).

"Sebanyak 35.593 orang di industri susu ikan," terang Budi.

Berita Rekomendasi

Saat ini, asupan protein Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga, seperti Kamboja, Thailand, dan Filipina.

Rata-rata asupan protein di Indonesia masih di angka 62,3 gram per kapita per hari. Sedangkan negara-negara maju di angka 100 gram per kapita per hari.

Baca juga: Pengolahan Susu Ikan Pakai Teknologi Canggih untuk Tingkatkan Asupan Protein

Sebelumnya, ramai soal rencana konsumsi susu ikan sebagai pengganti susu sapi dalam program makan bergizi gratis presiden terpilih Prabowo Subianto.

 Susu ikan mengandung asam amino esensial dan non-esensial, dengan Omega-3 yaitu asam lemak omega-3 docosahexaenoic (DHA) dan asam lemak omega-3 eicosapentaenoic (EPA).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas