Ingin Tingkatkan Bisnis Komersial, Bulog Tunggu Arahan Pemerintahan Prabowo-Gibran
Sonya Mamoriska mengatakan, peningkatan bisnis komersial agar bisa mendukung bisnis Public Services Obligation (PSO) perusahaan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Perum Bulog berencana meningkatkan bisnis komersial mereka.
Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska mengatakan, peningkatan bisnis komersial agar bisa mendukung bisnis Public Services Obligation (PSO) perusahaan.
"Komersial memang kita akan perbaiki, kita akan tingkatkan karena itu juga akan men-support bisnis PSO kita," katanya kepada wartawan di Bali, dikutip Jumat (20/9/2024).
Baca juga: Jadi Wakil Dirut Bulog, Anak Buah Prabowo Fokus Tangani Penyerapan Beras Dalam Negeri
Menurut Sonya, komersial dan PSO itu sebenarnya adalah bisnis yang saling melengkapi. Antara penugasan dari pemerintah dan juga dengan komersial saling melengkapi.
Sonya bilang, di tengah kondisi Bulog yang mengalami kesulitan melakukan pengadaan beras dalam negeri, bisnis komersial hadir untuk melengkapi.
"Kalau kita sekarang menghadapi kesulitan untuk melaksanakan pengadaan karena HPP (gabah) sudah naik, tentunya dari bisnis komersial kita yang akan melengkapi itu," ujar Sonya.
"Sehingga kita tetap bisa melakukan pengadaan dalam negeri baru nanti itu bisa di convert stoknya menjadi stok cadangan beras pemerintah," lanjutnya.
Sonya menyebut rencana meningkatkan bisnis komersial ini masih harus menunggu arahan dari pemerintahan Prabowo-Gibran.
Bulog masih harus menantikan besaran penugasan dari pemerintah yang akan datang.
"Kita juga harus juga melihat arahan dari pemerintahan yang akan datang itu berapa persen, berapa besar dia mau memberikan penugasan kepada Bulog karena Bulog juga sebagai perusahaan kan harus tetap bisa meng-cover cost-nya juga," pungkas Sonya.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong Perum Bulog memperkuat bisnis komersial.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, Bulog juga tetap harus menjalankan penugasan pemerintah dengan maksimal.
Adapun program pemerintah yang dimaksud seperti pengadaan dan distribusi beras untuk bantuan sosial (bansos) pangan bagi masyarakat miskin.
Baca juga: Harga Beras Mahal Bikin Bayu Krisnamurthi Dicopot, Erick Thohir Pilih Eks Bos Asabri Pimpin Bulog
Selain itu, Bulog juga memiliki tugas penyaluran dan pengadaan beras untuk keperluan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Di sisi lain, kita juga ingin Bulog bertransformasi menjadi perusahaan yang semakin komersial," ungkap pria yang akrab disapa Tiko dalam perayaan HUT Bulog di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Tiko tak ingin Bulog kalah saing dengan perusahaan serupa, baik di dalam negeri maupun di kancah global.
Nantinya, Bulog diharapkan mampu terlibat lebih kuat dalam ekosistem rantai pasok pangan.
"Kita ingin bisnis Bulog di supply chain, dalam food ecosystem bisa semakin baik, dan bisa bersaing dengan pemain-pemain global yang serupa di Indonesia maupun di luar negeri," sambungnya.