SKK Migas Optimalkan Produksi Sumur Migas Bojonegoro, Bakal Beri Tambahan 13 Ribu Barel
KKKS didorong melakukan eksplorasi dan pengembangan sumur eksisting sehingga dapat mewujudkan ketahanan energi dan penambahan lifting.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat lapangan Banyu Urip di Bojonegoro, Jawa Timur, menyelesaikan kegiatan pengeboran kedua di sumur pengembangan B-12.
Sumur B-12 telah masuk tahap clean up dengan produksi pada level 5.000 barel minyak per hari (BOPD) dan akan dinaikan secara bertahap hingga diharapkan mencapai level produksi 13.000 BOPD.
Adapun, pengeboran ini dilakukan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
Baca juga: SKK Migas Catat Realisasi Pengeboran Tembus 107 Sumur Migas di Agustus 2024
Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas, Sri Andaryani mengatakan, aktivitas pengeboran dan pengembangan sumur ini untuk mengejar target produksi minyak nasional dan menjaga ketahanan energi.
"Sumur B-12 ini sukses mempenetrasi reservoir facies yang sangat baik yaitu reef complex dimana secara reservoir qualities diatas target," ucap Sri dalam keterangannya, Senin (23/9/2024).
Selain itu, strategi perforasi sudah dipertimbangkan secara matang dimana dijaga jarak dengan Gas Oil Contact (GOC) dan Oil Water Contact (OWC) yang cukup aman.
Sri melanjutkan, pencapaian kesuksesan ini didapat dari kerja keras tim dimana setelah didapat hasil pemboran sumur pertama yaitu B-13, dilakukan evaluasi kembali model reservoir Banyu Urip karena terdapat ketidakpastian dari batas facies reef complex dan dilakukan optimasi dengan merubah target trajectory sumur.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan SKK Migas menyambut baik adanya penambahan produksi dari sumur B-12 dan diharapkan dari pengembangan sumur tersebut akan terjadi penambahan lifting minyak dan gas secara nasional.
"Sebagai lapangan dengan produksi terbesar nomor 2 di Indonesia, maka keberhasilan program pengeboran di lapangan Banyu Urip akan memberikan dampak yang besar dalam upaya meningkatkan lifting minyak secara nasional," imbuh Hudi.
SKK Migas menurut Hudi, akan terus mendorong KKKS melakukan eksplorasi dan pengembangan sumur eksisting sehingga dapat mewujudkan ketahanan energi dan penambahan lifting.
"Kami berikan apresiasi buat tim yang bekerja, semoga ini berpengaruh positif untuk KKKS lain untuk terus mengerjar target produksi migas secara nasional demi ketahanan. energi," lanjutnya.
Diketahui, dengan aktifnya pengeboran dan pengembangan sumur di lapangan banyu urip Bogonegoro Jawa Timur, Saat ini tersisa lima (5) pengeboran Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) yang terdiri dari 3 sumur infill Carbonate dan 2 sumur infill Clastic yang baru akan mulai tajak pada Minggu pertama Oktober 2024 dengan estimasi selesai pada tahun 2025.