Wasekjen Hipmi Anthony Leong Paparkan Peluang Ekonomi Indonesia dalam CABIS 2024 di China
Pentingnya kolaborasi antara negara-negara ASEAN untuk memperkuat iklim investasi di kawasan, terutama di Indonesia.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jendral Himpunan Pengusaha Indonesia (Hipmi), Anthony Leong memberikan paparan mengenai peluang investasi di Indonesia.
Hal itu disampaikannya pada perhelatan China-ASEAN Business Investor Summit ke-21 (CABIS) yang diselenggarakan di Nanning, Guangxi, China, baru-baru ini, 25 September 2024.
Event ini juga dihadiri oleh para pemimpin bisnis dan perwakilan pemerintah dari negara-negara ASEAN serta China.
Anthony Leong menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara negara-negara ASEAN untuk memperkuat iklim investasi di kawasan, terutama di Indonesia.
Ia menyatakan, "Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, bonus demografi yang signifikan, pasar konsumen yang besar, serta lingkungan ekonomi dan politik yang stabil. Ini semua menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang kompetitif," ujar Anthony dalam keterangannya (29/9/2024).
Baca juga: Menang Satu Putaran, Ryan Haroen Terpilih Jadi Ketua Umum HIPMI Jaya
Dalam presentasinya, Anthony memaparkan data terbaru yang menunjukkan bahwa realisasi investasi di Indonesia pada semester pertama tahun 2024 mencapai Rp829,9 triliun (sekitar USD54 miliar).
Angka ini mencerminkan kepercayaan global terhadap potensi ekonomi Indonesia dan memberikan gambaran positif mengenai stabilitas dan daya tarik investasi di negara ini.
Anthony juga menekankan perihal pentingnya pengusaha muda antar negara berkolaborasi, karena dilihat trenny yang menjadi konglomerat saat ini relatif banyak diusia muda, dibawah 50 tahun.
"Indonesia adalah salah satu pengeskpor batubara terbesar di dunia dan memiliki cadangan mineral penting seperti nikel, tembaga, dan bauksit. Dengan fokus global yang semakin meningkat pada energi terbarukan, Indonesia berusaha menarik lebih banyak investasi di sektor ini," jelasnya.
Anthony juga menggarisbawahi peran transformasi digital dalam menyederhanakan proses investasi.
"Melalui layanan investasi satu atap, prosedur untuk investasi asing kini jauh lebih mudah dan efisien. Kita siap menjadi mitra strategis bagi investor internasional, khususnya dari Tiongkok, untuk menjalin kemitraan bisnis di Indonesia," tambahnya.
Dengan berbagai insentif yang ditawarkan, seperti pembebasan pajak penghasilan hingga 20 tahun dan penghapusan bea impor untuk sektor-sektor tertentu, Anthony percaya bahwa Indonesia semakin menarik bagi investor asing.
Ia mencontohkan sejumlah investasi sukses yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, termasuk Toyota, Mitsubishi, dan ExxonMobil, yang telah memberikan dampak positif pada ekonomi lokal.
Wakil Sekretaris Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) itu juga mengajak komunitas bisnis Tiongkok untuk lebih aktif mengeksplorasi peluang investasi di Indonesia.