Harga Kamar Hotel Melonjak Saat MotoGP Mandalika 2024, Kemenparekraf: Wajar
Lonjakan harga hotel selama Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 (MotoGP Mandalika) dinilai sebagai hal yang wajar.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menilai lonjakan harga hotel selama Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 (MotoGP Mandalika) sebagai hal yang wajar.
Meski harga hotel naik, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, okupansinya juga meningkat mengacu pada informasi yang ia dapat dari Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD NTB.
"Karena memang terkait dengan persoalan supply and demand, sehingga hukum ekonomi berlaku,” kata dia di acara The Weekly Brief with Sandi Uno, dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa (1/10/2024).
Dalam kesempatan sama, Ketua IHGMA DPD NTB Lalu Kusnawan menyampaikan bahwa tingkat hunian hotel di daerah ring 1 MotoGP, yaitu Kute, mencapai 95 persen dan mayoritas diisi oleh tim pembalap.
Untuk tingkat hunian hotel di daerah daerah Mataram angkanya mencapai 80 persen.
Kenaikan harga hotel ini disebut masih sesuai dengan Pergub Nomor 9 Tahun 2022 yang mengatur dan menerapkan harga kamar hotel.
Lalu menjelaskan bahwa permintaan yang meningkat memicu kenaikan harga hotel, sehingga hal-hal lain dalam rantai pasok pun ikut terpengaruh.
"Biasanya mungkin supplier membutuhkan satu tenaga kerja, kemudian karena ada kenaikan permintaan, menyebabkan ini meningkat, jadi semua faktor lain itu ikut,” kata Lalu.
"Demikian juga saya analogikan ketika high season misalnya di tiga Gili itu harga pasti naik," lanjutnya.
Lalu menekankan pentingnya kerjasama untuk mencari solusi harga yang lebih baik seperti menerapkan paket bundling antara tiket, hotel, dan paket wisata.
Baca juga: UMKM Lokal Unjuk Gigi di Ajang MotoGP Mandalika 2024
Promosi lebih awal di destinasi wisata juga dinilai dapat membantu.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa sampai dengan saat ini, tiga Gili masih mendominasi untuk tingkat kunjungan pariwisata,” ujar Lalu.