Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perusahaan Energi Thailand Tertarik Transformasi Digital Sistem Pembangkit Listrik di RI

Sistem digitalisasi pembangkit yang dapat memantau lebih dari 21 GW pada berbagai teknologi pembangkit listrik di 20 lokasi.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Perusahaan Energi Thailand Tertarik Transformasi Digital Sistem Pembangkit Listrik di RI
dok. PLN IP
Ilustrasi. Sistem digitalisasi pembangkit yang dapat memantau lebih dari 21 GW pada berbagai teknologi pembangkit listrik di 20 lokasi unit dan lebih dari 90.000 parameter yang bernama Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan energi Thailand, Gulf Energy tertarik terhadap sistem digitalisasi pembangkit yang dimiliki Indonesia.

Saat ini PLN Indonesia Power (PLN IP) mempunyai sistem digitalisasi pembangkit yang dapat memantau lebih dari 21 GW pada berbagai teknologi pembangkit listrik di 20 lokasi unit dan lebih dari 90.000 parameter yang bernama Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).

Deputy Chief Executive Officer Gulf Energy K. Ravi Kurmarohita mengharapkan adanya kerja sama antara pihaknya dan PLN IP.

Baca juga: Anak Usaha MMSGI Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berkapasitas 1,032 kWp

"Transformasi digital pembangkit yang diterapkan PLN IP sungguh luar biasa, kesempatan besar bagi kami untuk menyaksikan dan mempelajari secara langsung pengoperasian REOC dan kami berharap bisa bekerjasama dalam waktu dekat,” ujar Ravi dalam keterangan resminya, Selasa (1/10/2024).

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, saat ini PLN IP terus melakukan perbaikan dan inovasi untuk membuat performa REOC lebih baik lagi dan bermanfaat untuk pengoperasian pembangkit perseroan.

"Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis yang akan menghasilkan cost efficiency dan juga peningkatan revenue perusahaan," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Ia menjelaskan, REOC dikembangkan secara mandiri oleh enjiner-enjiner PLN Indonesia Power mempermudah dalam menganalisa dan memantau operasional secara real time.

“Inilah yang kemudian kami bangun menjadi satu kesatuan digitalisasi yang tidak hanya dilakukan di beberapa pembangkit, tetapi seluruh pembangkit yang ada di PLN-IP yang kemudian kami namakan REOC," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas