AS Bangkit, Data Pertumbuhan Lapangan Kerja Melonjak, Pengangguran Turun Jadi 4 Persen
Di tengah ancaman krisis yang melanda pasar global, Amerika Serikat (AS) justru bangkit membukukan pertumbuhan lapangan kerja
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Di tengah ancaman krisis yang melanda pasar global, Amerika Serikat (AS) justru bangkit membukukan pertumbuhan lapangan kerja AS melebihi semua perkiraan dengan peningkatan terbesar sejak Maret.
Mengutip Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja yang dilansir Reuters, selama September 2024 gaji non-pertanian (Nonfarm payrolls) naik sebanyak 254.000, melesat lebih tinggi dari dua bulan sebelumnya dimana Pertumbuhan Lapangan Kerja hanya dipatok 72.000.
Adapun lonjakan pertumbuhan lapangan kerja terjadi pada industri restoran dan bar yang bertambah jadi 69.000 pekerjaan. rekrutmen di perusahaan layanan kesehatan melonjak 45.000, dan lembaga pemerintah naik 31.000.
Baca juga: Data Inflasi AS Agustus Melonjak ke Rekor Tertinggi, Pemangkasan Suku Bunga Terancam Gagal
Disusul rekrutmen pemberi kerja bantuan sosial naik 27.000 dan perusahaan konstruksi 25.000. Sementara untuk kategori yang mencakup layanan profesional dan bisnis bertambah 17.000 setelah kehilangan pekerjaan selama tiga bulan berturut-turut.
Lonjakan lapangan kerja terjadi bersamaan dengan turunnya tingkat pengangguran dari 4,2 persen pada Agustus menjadi 4,1 persen pada September. Angka ini menunjukkan bahwa lapangan kerja pada September berjalan di laju trend yang sehat.
Mematahkan proyeksi para ekonom yang menyebut upaya agresif The Fed untuk mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali pada 2022 dan 2023 akan menyebabkan resesi.
"Ini adalah laporan penggajian yang luar biasa dalam ukuran apa pun. Saya pikir skenario tanpa pendaratan untuk ekonomi AS tiba-tiba menjadi jauh lebih masuk akal,” kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Corpay di Toronto.
The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Lanjutan
Untuk mempertahankan data tenaga kerja agar bergerak di laju trend yang sehat, pembuat kebijakan di bank sentral AS The Fed diprediksi akan melonggarkan kebijakan dengan meningkatkan peluang, menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase bulan depan, setelah pemotongan yang lebih besar pada pertemuan September lalu.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, yang menegaskan bahwa menjaga stabilitas pasar tenaga kerja adalah salah satu alasan utama dibalik siklus pelonggaran suku bunga yang lebih agresif pada September.
Meski masih dalam tahap rencana, namun apabila nantinya pemangkasan suku bunga benar-benar direalisasikan, pemangkasan suku bunga diperkirakan akan berpengaruh secara positif terhadap ekonomi dan pasar modal.
Baca juga: Data Inflasi AS Dirilis, Nilai Tukar Rupiah Melemah di Awal Perdagangan Jumat
Merespon data ketenagakerjaan AS menunjukan pergerakan positif,, indeks-indeks Wall Street dilaporkan melonjak pada Jumat (4/10/2024).
Diantaranya S&P 500 menguat 0,9 persen menjadi 5.751,07. Sedangkan Nasdaq Composite melejit 1,22 persen menjadi 18.137,85. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik 341,16 poin, atau 0,81 persen , untuk mencapai rekor tertinggi penutupan di 42.352,75.
"Kita masih berada di lingkungan di mana berita ekonomi yang baik menjadi kabar positif bagi pasar saham karena meningkatkan peluang untuk soft landing," kata kepala Portofolio Model ETF di Global X Michelle Cluver.