Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Makan Bergizi Gratis Sehari 2 Kali, Hashim: 41 Persen Siswa Merasa Kelaparan saat Belajar di Sekolah

Kelaparan bagi anak-anak sekolah dinilai mempengaruhi prestasi belajar mereka di sekolah.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Makan Bergizi Gratis Sehari 2 Kali, Hashim: 41 Persen Siswa Merasa Kelaparan saat Belajar di Sekolah
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
Dewan Penasihat Kadin Hashim Djojohadikusumo dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie di Jakarta, Senin (7/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyampaikan, pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto akan memberikan program makan bergizi gratis sehari dua kali.

Program makan bergizi gratis merupakan program unggulan milik Prabowo Subianto

Awalnya, Hashim menjelaskan, alasan perubahan nama dari program makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis. 

Baca juga: Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Hambalang, Gibran Ingatkan Jaga Kualitas Makanan Sesuai Gizi

Menurutnya, kebutuhan anak-anak tidak hanya asupan gizi di siang hari.

"Jadi bukan makan siang gratis, ini makan gratis pagi dan siang. Jadi dua kali sehari," ujar Hashim di Jakarta, Senin (7/10/2024).

Hashim memaparkan data, bahwa 41 persen siswa di Indonesia merasa kelaparan saat belajar di sekolah. 

BERITA REKOMENDASI

Menurut Hashim, mereka kelaparan karena orang tuanya tidak mampu sediakan makan sarapan pagi.

"Ternyata memang tidak ada kesanggupan dari orang tua menyediakan makan bagi anak-anaknya," tambah Hashim.

Kelaparan bagi anak-anak sekolah, berdasarkan data yang dikutip Hashim, mempengaruhi prestasi belajar mereka di sekolah.

"Dia masuk sekolah, lapar perut kosong. Kita sekarang bisa ngerti kenapa rangking kita akan hal pendidikan sangat buruk sampai sekarang," tegas Hashim.

Karena itu dengan adanya program bergizi gratis diharapkan prestasi anak-anak sekolah mengalami peningkatan. 

Apalagi, saat ini Indonesia berada di peringkat bawah dalam tingkat pendidikan.

"Kita 63 dari 70 selalu tidak bergeser," imbuh Hashim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas