Laba Emiten Properti Ini Naik 226 Persen, Penghapusan Pajak Diyakini Dongkrak Penjualan Apartemen
Penjualan kondotel dan apartemen menurun jadi Rp 13,93 miliar per 30 September 2024, turun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,92 miliar.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten properti, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) membukukan laba neto tahun berjalan pada kuartal III 2024 mencapai Rp 62,1 miliar.
Angka tersebut naik 226 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 19 miliar.
Penjualan dan pendapatan usaha BSBK hingga periode sembilan bulan pertama tahun ini naik 12% menjadi Rp 263,42 miliar, dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 234,75 miliar.
“Salah satu mal, Pentacity, menyumbang Rp 44,7 miliar. Pendapatan ini mengalami kenaikan 21,2?ri periode sama tahun lalu,” ujar Direktur BSBK, Daniel Wirawan dikutip dari Kontan, Selasa (15/10/2024).
Baca juga: Pengusaha Properti Buka Suara Terkait Rencana Anggota DPR Dapat Tunjangan Perumahan
Secara rinci, penjualan kondotel dan apartemen menurun jadi Rp 13,93 miliar per 30 September 2024, turun dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,92 miliar.
Sementara, pendapatan yang berasal dari pendapatan usaha mencetak Rp 249,49 miliar pada September 2024, naik dari September 2023 yang tercatat Rp 213,75 miliar.
Adapun beban pokok penjualan dan beban langsung mencapai Rp 70,84 miliar, anjlok dari posisi sama tahun lalu Rp 79,89 miliar. Laba kotor tercatat Rp 192,58 miliar, melonjak 24?ri periode sama tahun lalu sebesar Rp 154,85 miliar.
"Strategi efisiensi dan marketing yang diterapkan manajemen terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perseroan,” tuturnya.
Terkait proyek hingga kuartal III, BSBK telah membangun apartemen The Sapphire yang terdiri dari 237 unit.
Daniel mengungkapkan, perseroan optimistis unit-unit tersebut akan terjual habis dalam tiga tahun, mengingat tingginya minat konsumen.
Harapan tersebut meningkat seiring rencana presiden terpilih Prabowo Subianto yang berencana menghapus pajak properti hingga 16%. Hal ini diprediksi dapat mendongkrak penjualan apartemen The Sapphire.
“Investor yang telah membeli unit di kawasan BSB juga merasa puas dengan pencapaian rental yield hingga 11% per tahun,” ungkapnya.
Dari sisi pusat perbelanjaan, tingkat okupansi Mal Pentacity naik dari 82,82% di semester I 2024 menjadi 90,68% pada kuartal III. Sementara itu, Mal E-Walk mencatatkan kenaikan tipis dari 97,91% di semester I menjadi 97,98% di kuartal III.
“Beberapa tenant besar yang baru bergabung seperti Victoria's Secret, Bath & Body Works, dan Sushi Tei turut berkontribusi pada peningkatan tersebut,” paparnya.
Di sektor perhotelan, tingkat okupansi Astara Hotel meningkat dari 64% di triwulan kedua menjadi 73% di triwulan ketiga. Sementara itu, Pentacity Hotel mencatat kenaikan dari 80% menjadi 83% pada periode yang sama. (Pulina Nityakanti/Kontan)
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Laba Wulandari Bangun Laksana (BSBK) Melonjak 226% di Kuartal III 2024, Ini Sebabnya