Realisasi Investasi Hilirisasi di Indonesia Capai Rp 27,291 Triliun
Investasi hilirisasi mencapai Rp 27,291 triliun hingga September 2024. Temukan sektor dominannya!
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi di bidang hilirisasi mencapai RP 272,91 triliun hingga September 2024.
"Saya mau garis bawahi ini total nilai realisasi investasi ini kalau kita lihat persentasenya hampir sama dengan yang kuartal III itu tadi," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam Konferensi Pers, di BKPM Selasa (15/10/2024).
Rosan mengatakan realisasi investasi hilirisasi sektor mineral terbesar disumbang oleh pembangunan smelter yakni sebesar Rp 170,78 triliun. Disusul Nikel sebanyak Rp 113,77 triliun, Tembaga Rp 45,72 triliun, Bauksit Rp 10,79 triliun dan Timah Rp 5 miliar.
Baca juga: Menteri Teten Tegaskan soal Hilirisasi Rempah Tidak Diekspor Mentah
Kemudian, di sektor kehutanan yaitu Pulp and Paper sebesar Rp 3,72 triliun, Pertanian yang dihasilkan dari CPO atau Oleochemical Rp 44,09 triliun. Minyak dan Gas dari Petrochemical Rp 17,46 triliun dan terakhir dari Ekosistem Kendaraan Listrik Rp 6,86 triliun.
"Jadi memang ingin saya sampaikan konsisten ya lebih dari 20 persen kontribusi dari hilirisasi pada Januari sampai September 2024 adalah Rp 272,91 triliun. Jadi angka ini kontribusi yang signifikan dari total investasi kita," tuturnya.
Sementara itu, realisasi investasi di bidang hilirisasi pada kuartal III 2024 tercatat sebesar Rp 91,51 triliun atau 21,2 persen dari total realisasi investasi kuartal III 2024.
Pembangunan Smelter masih menjadi penopang terbesar yakni Rp 56,68 triliun kemudian, Nikel tercatat Rp 32,87 triliun, Tembaga Rp 17,72 triliun, Bauksit Rp 5,69 triliun dan Timah Rp 4 miliar.
Sektor kehutanan yang dihasilkan dari Pulp and Paper tercatat sebanyak Rp 9,22 triliun. Sedangkan sektor Pertanian dari CPO atau Oleochemical Rp 20,49 triliun.
Kemudian sektor Minyak dan Gas atau Pertochemical senilai Rp 4,26 triliun. Sektor terakhir yakni dari Ekosistem Kendaraan Listrik melalui hilirisasi Baterai Kendaraan Listrik sebesar Rp 0,86 triliun.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).