Terapkan Good Mining Practice, Anak Usaha Merdeka Copper Diganjar Seabrek Penghargaan Pemerintah
PT BSI mengoperasikan Tambang Emas Tujuh Bukit berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi yang dimiliki sejak 2012.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Sebagai satu-satunya perusahaan tambang mineral di Jawa Timur, PT Bumi Suksesindo (BSI) berkomitmen menerapkan Good Mining Practice (GMP) atau Kaidah Pertambangan yang Baik di dalam operasinya.
Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA) itu memiliki berbagai komitmen mencakup pemeliharaan lingkungan hidup, kesehatan dan keselamatan kerja, dan ketaatan terhadap standar ketenagakerjaan.
Kemudian, komitmen perusahaan juga meliputi penghormatan hak asasi manusia, pelibatan dan pengembangan masyarakat, rantai pasokan yang bertanggung jawab, dan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.
Baca juga: Tak Tunggu Masa Tambang Emas Selesai, Bumi Suksesindo Berhasil Reklamasi 77 Hektare Lahan Sejak 2016
"Komitmen-komitmen itu diaplikasikan secara terus menerus di sini," kata General Manager Operations BSI Roelly Fransza kepada awak media di Tambang Emas Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur, dikutip Sabtu (26/10/2024).
Komitmen tersebut pun diakui oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan memberikan sederet penghargaan kepada BSI.
BSI diberikan penghargaan Utama untuk kategori pengelolaan teknis pertambangan mineral dan batubara.
Lalu, penghargaan Pratama untuk kategori pengelolaan keselamatan pertambangan mineral dan batubara.
Selain itu juga penghargaan Aditama sekaligus Terbaik untuk kategori pengelolaan lingkungan hidup pertambangan mineral dan batubara.
Roelly mengatakan ganjaran penghargaan ini menjadi bukti perusahaan ingin menunjukkan bahwa komitmen mereka tak hanya berdasarkan dari Key Performance Indicator (KPI).
Namun, juga komitmen moral dan tanggung jawab perusahaan sebagai anak bangsa yang mengoperasikan operasional tambang di Tujuh Bukit Banyuwangi ini.
Sebagai informasi, PT BSI mengoperasikan Tambang Emas Tujuh Bukit berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi yang dimiliki sejak 2012.
Mereka beroperasi di atas lahan seluas 4.998 hektare di area hutan produksi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
BSI mengoperasikan tambang hanya 992 hektare atau sekitar 19,85 persen dari total keseluruhan lahan yang dimiliki.
Dibangun pada 2014, Tambang Emas Tujuh Bukit merupakan tambang terbuka di Banyuwangi, Jawa Timur, yang menggali bijih mineral dan mengektraksi kandungan emas dan perak, dengan metode pelindian yang efisien.
Tambang Emas Tujuh Bukit atau "Tumpang Pitu" mulai menambang bijih pertamanya pada 2016 dan menghasilkan emas pertamanya pada 2017, dan terus menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia.
Pada 2016, Tambang Emas Tujuh Bukit ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional atas kualitas sumber daya mineralnya yang diakui oleh negara sebagai aset strategis.
Tambang Emas Tujuh Bukit, yang berada di atas Proyek Tembaga Tujuh Bukit, diperkirakan akan beroperasi hingga 2029 dan bisa dilanjutkan dengan tambang tembaga bawah tanah.