Antam Gandeng PLN untuk Pasok Listrik 150 MVA ke Smelter Feronikel di Kolaka Sulawesi Tenggara
Salah satu keuntungan dari kolaborasi ini adalah tersambungnya jaringan listrik dari sumber energi terbarukan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menjalin kolaborasi dengan PT PLN (Persero).
Dalam kolaborasi ini, PLN menyediakan pasokan listrik sebesar 150 Megavolt Ampere (MVA) untuk Smelter Feronikel ANTAM yang terletak di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Pasokan listrik dari PLN ini akan memungkinkan Antam beralih dari penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan dan mendukung program dekarbonisasi nasional.
Smelter Feronikel Antam yang dikelola oleh Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Kolaka merupakan salah satu fasilitas kunci dalam rantai hilirisasi mineral.
Baca juga: Jurus PLN Icon Plus Memperkuat Ekosistem Energi Hijau dan Dukung Transformasi Digital
Melalui kerja sama ini, pabrik yang memiliki kapasitas produksi sebesar 27.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun itu diharapakan dapat beroperasi lebih optimal dan efisien.
Hal itu agar dapat memenuhi permintaan pasar yang sebagian besar ditujukan untuk ekspor.
Direktur Utama ANTAM Nico Kanter menjelaskan, kolaborasi dengan PLN tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional.
Namun, juga mendukung upaya perusahaan dalam melakukan transformasi teknologi dan mengurangi emisi karbon.
“Kerja sama ini merupakan langkah nyata dalam implementasi sinergi BUMN dalam mendukung hilirisasi dengan penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan," kata Nico dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (29/10/2024).
"Kolaborasi ini manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh kedua belah pihak, tetapi juga bagi upaya nasional menuju net zero emission pada tahun 2060,” lanjutnya.
Salah satu keuntungan dari kolaborasi ini adalah tersambungnya jaringan listrik dari sumber energi terbarukan.
Nico menjelaskan, dalam tahap awal pada tahun 2025, Antam berencana menggunakan listrik dengan energi terbarukan melalui skema pembelian Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 112.940 unit REC per tahun atau setara dengan 112,9 Megawatt Hour (MWH).
“Langkah ini menjadi salah satu kontribusi Antam dalam mendukung transisi energi dengan penggunaan energi ramah lingkungan, sekaligus memastikan bahwa smelter feronikel di Kolaka dapat beroperasi dengan energi bersih,” ujar Nico.