Menteri PU Hanya Bisa Tersenyum dan Berkelakar saat Ditanya Kecepatan Pembangunan IKN di Era Prabowo
Pembangunan IKN akan terus berlanjut, tetapi fokus pemerintahan saat ini adalah swasembada pangan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan terus berlanjut di Pemerintahan Prabowo Subianto.
Namun, menurut dia, kecepatan pembangunannya akan berkurang dibandingkan dengan masa pemerintahan sebelumnya.
Ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (30/10/2024), Dody ditanya oleh seorang wartawan mengenai kecepatan pembangunan IKN di Pemerintahan Prabowo.
"Kalau pemerintahan Jokowi dianggap (pembangunannya) 100 persen, di pemerintahan Prabowo kira-kira berapa persen kecepatannya?" tanya wartawan tersebut.
Baca juga: Akhir Desember 2024, Basuki Hadimuljono dan Jajaran Otorita IKN Mulai Berkantor di Nusantara
Ditanya itu, Dody tampak kebingungan dan membutuhkan waktu sejenak sebelum memberikan jawaban.
Dibutuhkan waktu sekitar 5 detik sebelum akhirnya ia menjawab pertanyaan tersebut dengan guyonan.
"150 persen," katanya sembari tertawa. "Haha, enggak lah," timpalnya lagi.
Hal yang ingin Dody tekankan adalah pembangunan IKN akan terus berlanjut, tetapi fokus pemerintahan saat ini adalah swasembada pangan.
Kecepatan pembangunan IKN yang berkurang, kata Dody, juga karena terbatasnya dana.
"Kita kan dana serba terbatas. Semua diatur, disesuaikan, dengan kesiapan uang di kantong. Kira-kira begitu lah bahasa kasarnya," ujar Dody.
Dody ditemui di Kompleks Parlemen setelah ia mengikuti rapat bersama Komisi V DPR RI.
Rapat berjalan selama hampir lima jam dan terbagi menjadi dua sesi.
Di dalam rapat, Dody menjelaskan bahwa pembangunan IKN tetap akan dilanjutkan, tetapi kecepatan pelaksanaannya akan mengalami penyesuaian.
Sebab, fokus utama Pemerintahan Prabowo akan tetap tertuju pada ketahanan pangan atau swasembada pangan.
"Untuk IKN tetap akan kita teruskan, cuman mungkin kecepatan tidak seperti dulu," ucap Dody.