Menteri Trenggono Fokus Perbaiki Tata Kelola di Hulu Untuk Swasembada Pangan
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan akan fokus tata kelola sektor kelautan di hulu
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan akan fokus tata kelola sektor kelautan di hulu untuk mendukung swasembada pangan di Indonesia.
Trenggono mengatakan, pihaknya akan memastikan asupan protein bagi masyarakat untuk mendukung swasembada pangan dan juga program prioritas pemerintah, yakni program makan bergizi gratis.
Dia berujar, KKP akan fokus pada ketersediaan produk kelautan dan perikanan. Karena itu, penting untuk melakukan tata kelola yang baik di hulu, supaya produksinya bermutu tinggi.
Baca juga: Ekspor Produk Perikanan Jateng Terus Meningkat, Sekda Tekankan Pentingnya Hilirisasi
"Kita sedang tata di hulu dengan baik. Ini penting supaya produksinya baik dan jumlahnya memadai," ujar Trenggono di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
KKP, menurut Trenggono, terus meningkatkan produksi komoditas kelautan dan perikanan. Selain itu, berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk memastikan protein yang didapat masyarakat sesuai ke dalam program makan bergizi gratis.
Berdasarkan data KKP, produksi perikanan nasional sampai triwulan III-2024 sebanyak 18,2 juta ton yang terdiri dari hasil tangkapan dan budi daya. Nilai produksi tersebut disokong oleh program ekonomi biru, seperti modeling budidaya udang, rumput laut, serta ikan nila salin yang telah berjalan.
Trenggono menerangkan, KKP sudah memulai dengan membagikan paket nasi ikan gratis kepada puluhan ribu masyarakat Indonesia. Hal tersebut masih dalam rangkaian puncak acara HUT KKP ke-25 yang dipusatkan di Pulau Untung Jawa, Jakarta, hari ini.
"Tapi secara nasional untuk ketersediaan protein, kita akan sampaikan kepada pihak terkait, Badan Gizi. Nanti kita petakan, kita mapping di daerah-daerah mana yang sudah, yang produksinya cukup dan seterusnya," terang Trenggono.