Menkop: Hilirisasi Susu dari Peternak Sapi Perah Bisa Dukung Makan Bergizi Gratis
Setiap peternak perlu memiliki 10 ekor sapi, sehingga,jika terdapat seribu peternak maka akan ada 10 ribu ekor sapi yang diternak.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Caption: Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi saat wawancara bersama wartawan di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan, hilirisasi produksi susu melalui koperasi bisa mendukung program Makan Bergizi Gratis.
Budi Arie mengatakan, setiap peternak perlu memiliki 10 ekor sapi, sehingga,jika terdapat seribu peternak maka akan ada 10 ribu ekor sapi yang diternak. Hal tersebut menjadi bagian dari hilirisasi produk susu.
Setelah itu, akan dilakukan pasteurisasi, hingga pemerintah bersama pemangku kepentingan lain, membantu memberikan teknologi mesin pengolah susu untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis.
Menurut dia, koperasi akan mendapat nilai tambah dari hilirisasi produk susu. Budi Arie membandingkan dengan koperasi di luar negeri, yang kesejahteraan peternaknya baik dengan Sisa Hasil Usaha (SHU) bisa mencapai 40 ribu dolar AS.
"Saat ini kebutuhan susu secara nasional dibanjiri oleh impor. Di mana 80 persen susu nasional impor dan 20 persen berasal dari produk lokal," ujarnya di Jakarta, Selasa (13/11/2024).
Sedangkan, 407 ribu ton atau 71 persen pasokan produk lokal diproduksi oleh 59 koperasi susu yang bergabung menjadi anggota Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI).
Sementara itu, konsumsi susu nasional Indonesia mencapai 4,4 juta per tahun atau 15 liter per kapita per tahun jika dibagi 280 juta penduduk. Jumlah tersebut kalah dibandingkan Vietnam yang telah mencapai 70,5 liter per tahun.
Baca juga: Ironi, 50 Ribu Liter Susu Dibuang di Boyolali saat Anak-anak Indonesia Butuh Kalsium, Salah Siapa?
Kementerian Koperasi akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk merealisasikan hilirisasi produk susu dan turunannya.