Temasek Ungkap Sentimen Investasi Digital di Indonesia Sempat Lesu
Google, Temasek dan Bain & Company mengungkap sentimen investasi digital di Indonesia sempat lesu di paruh pertama tahun ini.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laporan e-Conomy SEA 2024 yang merupakan hasil temuan dari Google, Temasek dan Bain & Company mengungkap sentimen investasi digital di Indonesia sempat lesu di paruh pertama tahun ini.
Sepanjang semester I 2024, nilai investasi sektor digital hanya 300 juta dolar AS, jumlah tersebut terbagi ke dalam 51 transaksi pendanaan.
Meski sempat tak bergairah di paruh pertama, kebanyakan investor memperkirakan volume transaksi akan meningkat lagi, khususnya di bidang Software as a Service (SaaS), teknologi finansial (fintech), perawatan kesehatan dan Artificial Intelegent (Al).
Baca juga: Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh, Mulai dari Layanan Keuangan Hingga Transportasi Online
Menurut catatan e-Conomy, 65 persen investor di Indonesia memperkirakan pendanaan dalam negeri akan meningkat antara tahun 2025 hingga 2030.
Direktur Asia Tenggara Temasek Cassie Wu menjelaskan, para investor yakin akan potensi jangka panjang ekonomi digital Indonesia karena faktor-faktor fundamental yang kuat, seperti tren demografis yang menguntungkan dan basis pengguna yang sangat aktif.
"Temasek tetap berkomitmen untuk mengalokasikan modal yang bersifat katalitik ke dalam ekonomi digital Indonesia guna mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga setiap generasi dapat mencapai kesejahteraan," tutur Cassie Wu dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Seiring pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, menjaga kepercayaan digital sangatlah penting untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
Konsumen mencari fitur keamanan tepercaya seperti enkripsi dan autentikasi dua faktor dan kini ada makin banyak platform yang menggunakan sistem deteksi penipuan yang didukung Al, serta upaya kepatuhan untuk meningkatkan kepercayaan pengguna.
Baca juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi Digital, Jalin Kembangkan 3 Pilar Bisnis Inti
Dengan semakin populernya pembayaran digital di Indonesia, membangun lingkungan yang aman dan transparan sangatlah penting untuk mendorong penggunaannya dan memastikan pertumbuhan jangka panjang ekonomi digital.
Country Director Google Indonesia Veronica Utami mengungkap, peningkatan keamanan digital harus dilakukan untuk mengimbangi pesatnya adopsi digital di Indonesia.
"Penerapan Al untuk memperkuat pertahanan terhadap ancaman serangan cyber dan penipuan online menjadi hal yang penting. Kolaborasi dengan pemerintah dan pelaku industri akan menjadi kunci untuk memastikan lingkungan digital yang aman, inklusif dan tangguh. Dengan demikian, kami yakin Indonesia dapat membuka potensi ekonomi digitalnya dan memimpin inovasi digital di kawasan ini," kata Veronica.