Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Minyakita Melonjak Jadi Rp 18 Ribu Per Liter di Puluhan Daerah RI

Harga Minyakita di November naik tipis 1,05 persen bila dibandingkan pada pekan kedua Oktober 2024.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Minyakita Melonjak Jadi Rp 18 Ribu Per Liter di Puluhan Daerah RI
Kompas/com/Xena Olivia
Harga Minyakita di November naik tipis 1,05 persen bila dibandingkan pada pekan kedua Oktober 2024. 

 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga rata-rata nasional minyak goreng Minyakita sebesar Rp 17.058 per liter per pekan kedua November 2024.

Harga tersebut naik tipis 1,05 persen bila dibandingkan pada pekan kedua Oktober 2024.

Lalu, harga tersebut sudah 8,9 persen di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah sebesar Rp 15.700 per liter.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Bambang Wisnubroto mengungkap bahwa ada puluhan daerah yang harga Minyakita melebihi Rp 18 ribu per liter.

Bambang menyebut puluhan daerah tersebut menjadi prioritas intervensi Kemendag.

Berita Rekomendasi

"Kemudian ada 32 daerah yang menjadi prioritas intervensi. Ini yang IPH-nya naik dan harga Minyakita di atas Rp 18 ribu per liter," katanya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (18/11/2024).

Berdasarkan data yang Bambang paparkan, lima daerah teratas dengan harga Minyakita tertinggi per liternya sudah dibanderol sebesar Rp 20 ribu.

Lima daerah tersebut adalah Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Sumba Barat, dan Kabupaten Manggarai.

Adapun untuk pasokan Minyakita diklaim tidak ada kendala. Hal ini tercermin dari realisasi Domestic Market Obligation (DMO) per 16 November 2024.

Per tanggal tersebut, realisasinya telah mencapai 100.695 ton, di mana 100.178 ton atau sebesar 99,49 persennya merupakan Minyakita.

Baca juga: Harga Minyakita di Pasar Ciputat Tangsel Tembus Rp 17.000 per Liter, Lampaui HET

"Artinya secara produksi dari DMO Minyakita sendiri tidak ada kendala. Kami prediksi untuk Nataru (Natal dan Tahun Baru) aman," ujar Bambang.

Realisasi DMO pada November ini diproyeksikan masih akan meningkat lagi, bahkan lebih tinggi dari Oktober karena permintaan ekspor cukup tinggi terutama dari China dan India.

Adapun terkait dengan kenaikan harga Minyakita ini, Menteri Perdagangan Budi Santoso memandang wajar.

Menurut dia, harga Minyakita mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 karena kebutuhan yang meningkat.

Baca juga: Harga Minyakita Masih Mahal Meski HET Naik, Mendag Zulhas Janji Cek Langsung

Meski kebutuhan mengalami kenaikan, Budi memastikan bahwa pasokan stoknya dalam kondisi yang aman.

"(Harga naik, red) mungkin karena kebutuhan meningkat, tapi pasokan tetap aman," katanya ketika ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2024).

Menjelang Nataru 2024/2025, ia memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar harga bahan pokok tetap stabil.

Contohnya seperti Satgas Pangan, Pemerintah Daerah, dinas terkait, dan distributor.

"Kita selalu koordinasi melalui rapat atau apapun. Harga-harga kan juga stabil, relatif stabil, tapi kita tidak diam ya. Kita bergerak dengan daerah-daerah, Satgas Pangan, pemerintah daerah, dinas, dan distributor, terkait untuk mengamankan stok," ujar Budi.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas