MMA Impact Indonesia 2024: Masa Depan Pemasaran, Kepemimpinan, Inovasi, dan Transformasi Strategis
MMA Impact Indonesia 2024 diselenggarakan oleh MMA Global Indonesia, berlangsung di Grand Ballroom, Hotel Ritz Carlton Jakarta Mega Kuningan (15/11).
Editor: Brand Creative Writer
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang terus meningkat, dari $27 miliar pada tahun 2018 menjadi $90 miliar pada tahun 2024, bisnis harus menyeimbangkan antara inovasi dan tanggung jawab.
Di MMA Impact Indonesia 2024, para pemimpin industri menekankan pentingnya penerapan AI yang etis dengan memastikan bahwa teknologi berfungsi sebagai kekuatan untuk kebaikan.
Seiring dengan itu, Jaringan Media Ritel (RMN) dengan cepat mendapatkan daya tarik di Indonesia, dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (CAGR) yang diproyeksikan tertinggi di Asia Tenggara.
Belanja iklan untuk RMN di Indonesia diperkirakan akan melonjak sebesar 219 persen dari tahun 2023 hingga 2030, yang mencerminkan CAGR sebesar 13,41 persen. Pertumbuhan yang signifikan ini menggarisbawahi semakin pentingnya RMN sebagai saluran periklanan utama bagi jenama di Indonesia.
Terutama, temuan menarik dari Glance menunjukkan bahwa konsumen Indonesia cenderung menyukai penemuan konten yang lancar, lebih memilih pengalaman yang disesuaikan dengan minat mereka tanpa perlu pencarian yang eksplisit.
Tren ini didukung oleh data yang menunjukkan bahwa orang Indonesia menghabiskan lebih dari 6 jam per hari di perangkat seluler. Selain itu, perangkat seluler merupakan gerbang utama menuju internet bagi para pengguna ini, yang menghabiskan 80% waktu digital mereka.
Selain itu, populasi daring di negara ini telah mengalami tingkat pertumbuhan pengguna baru 3x lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global, yang menggarisbawahi peluang besar bagi jenama untuk terhubung dengan audiens digital yang berkembang pesat ini.
Untuk memanfaatkan hal ini, merek harus memprioritaskan pembuatan konten yang menarik dan beresonansi secara emosional. Seperti yang disoroti oleh Direktur & Direktur Marketing Global Mayora Group, Ricky Afrianto, penceritaan yang emosional dapat mendorong efek jenama hingga 80% lebih tinggi daripada pesan rasional atau gabungan, menjadikannya alat yang ampuh bagi jenama untuk terhubung dengan audiens digital yang berkembang pesat ini.
Shanti Tolani, Country Head dan Board of Director MMA Global Indonesia mengatakan, “Mempercepat kemajuan digital di Indonesia merupakan upaya multidimensi yang memerlukan cetak biru strategis yang mengutamakan inovasi. Di MMA Global, kami bangga dengan kontribusi kami dalam membangun fondasi yang kokoh bagi ekosistem digital melalui acara-acara unggulan kami seperti MMA Impact Indonesia.
Forum ini bertujuan untuk membahas pembelajaran utama tahun 2024, tren dan lintasan masa depan tahun 2025 dan seterusnya, yang tidak hanya berfungsi sebagai forum yang menyatukan para pemimpin industri untuk mengeksplorasi dan merangkul teknologi yang disruptif, tetapi juga sebagai ruang tempat kolaborasi melalui data dan wawasan yang dapat berkembang. Kami benar-benar percaya bahwa keahlian bersama di antara para pemimpin pemikiran sangat penting untuk membuka peluang transformatif, secara kolektif”.
Pada acara tersebut, laporan industri (industry report) Modern Marketing Reckoner 2024 diluncurkan, yang menawarkan perspektif baru dari para pemimpin industri papan atas.
Didukung oleh penelitian mendalam dan analisis ahli, laporan tersebut mengidentifikasi tren utama dan pergeseran strategis yang menentukan masa depan marketing di Asia Tenggara, dengan fokus khusus pada Indonesia. Temuan tersebut menekankan bagaimana bisnis dapat memanfaatkan inovasi ini untuk memperkuat pengembangan merek, menyempurnakan pendekatan periklanan, dan beradaptasi dengan perubahan kebiasaan konsumsi media.
Tema inti yang muncul dari temuan laporan tersebut adalah pentingnya adopsi AI bagi bisnis yang ingin tetap menjadi yang terdepan dalam arena digital yang berkembang pesat.
Pada tahun 2030, AI diproyeksikan akan menambah 80?ri semua aktivitas marketing. Khusus di kawasan Asia-Pasifik, adopsi solusi AI prediktif di pasar periklanan diperkirakan akan melonjak hingga 20%, sementara pasar Gen AI yang lebih luas diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang lebih mengesankan, yakni 28%.