Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenperin Berharap Industri Agro Tak Tahan Investasi Karena Adanya Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Kenaikan PPN akan langsung dirasakan oleh masyarakat, sehingga juga akan berpengaruh pada pasar dan kemampuan daya beli.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kemenperin Berharap Industri Agro Tak Tahan Investasi Karena Adanya Kenaikan PPN Jadi 12 Persen
HO
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika. Kenaikan PPN akan langsung dirasakan oleh masyarakat, sehingga juga akan berpengaruh pada pasar dan kemampuan daya beli. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

Kenaikan PPN ke angka 12 persen akan berdampak pada naiknya harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Kementerian Perindustrian berharap, naiknya PPN tidak berdampak pada rencana investasi maupun ekspansi industri, termasuk sektor agro.

"Karena yang menjadi isu (tahun depan) daya beli dan kenaikan PPN, mudah-mudahan itu tidak menghambat industri agro untuk ekspansi. Semoga tidak terlalu menekan industri untuk ekspansi," tutur Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika ditemui Wartawan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Baca juga: Kowantara: Kenaikan PPN 12 Persen Bisa Berdampak Serius ke Bisnis Kecil

Industri Agro sendiri mencakup tujuh sektor, diantaranya industri makanan, minuman, hasil kebun, kertas, percetakan, olahan kayu dan kerucut.

Putu menjelaskan, kenaikan PPN akan langsung dirasakan oleh masyarakat, sehingga juga akan berpengaruh pada pasar dan kemampuan daya beli.

Berita Rekomendasi

"Bagaimanapun juga pasar itu dipengaruhi oleh kondisi pasarnya. Pasarnya ini kaitannya dengan daya beli," ungkap Dirjen Agro.

Putu berharap, dengan adanya hari besar keagamaan dan menjelang natal dan tahun baru 2025 mampu menjadi pemicu positif kinerja industri agro mengarungi tahun depan 

"Bagaimanapun juga sekarang ada Nataru dan beberapa bulan kemudian hari besar keagamaan (Idul Fitri), itu pasti industri sudah siap-siap," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas