Korsel Siapkan Dana Darurat 7 Miliar Dolar AS, Cegah Ambruknya Pasar Saham Imbas Krisis Politik
Nilai tukar mata uang Korsel Won terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga ambruk ke level 1.444,93, jadi titik terendah won sejak Oktober 2022 .
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM. SEOUL – Bank Sentral Korea Selatan mulai memobilisasi dana darurat sebesar 10 triliun won atau sekitar 7 miliar dollar AS untuk mengantisipasi amblasnya volatilitas pasar saham Korsel.
"Kami siap untuk mengerahkan dana stabilisasi pasar saham senilai 10 triliun won kapan saja dan langkah-langkah stabilisasi pasar lainnya," kata Kepala Komisi Layanan Keuangan atau Financial Services Commission (FSC) Kim Byoung-hwan dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Rabu (4/12/2024).
Pernyataan tersebut diungkap pasca indeks Kospi negara tersebut turun 1,6 persen sementara Kosdaq amblas 1,9 persen, memangkas beberapa kerugian setelah laporan mengenai kemungkinan penggunaan dana oleh negara tersebut untuk menopang pasarnya.
Tak hanya pasar saham yang mencatatkan raport merah, nilai tukar mata uang Korsel Won terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga ambruk ke level 1.444,93, jadi titik terendah won sejak Oktober 2022 lalu.
Baca juga: Mayoritas Saham di Bursa Asia Anjlok Terseret Kisruh Darurat Militer Korsel
Adapun pergerakan negatif pasar saham dan mata uang Korsel terjadi setelah keputusan awal Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengumumkan status darurat militer pada Selasa (3/12) kemarin.
Presiden Yoon Suk Yeol secara tiba-tiba mengumumkan status darurat militer disertai dengan pengerahan pasukan yang mengepung gedung parlemen, buntut munculnya isu kudeta dari kelompok pro-Korea Utara.
Dalam pidatonya pada malam Selasa, Presiden Yoon menceritakan upaya oposisi yang mencoba menggulingkan pemerintahannya, sebelum ia mengumumkan darurat militer untuk "menghancurkan kekuatan anti-negara yang telah merusak".
Namun belakangan terkuak alasan Presiden Yoon memberlakukan status darurat militer lantaran adanya perselisihan antara presiden Yoon dan parlemen yang dikendalikan oposisi mengenai anggaran dan tindakan lainnya, bukan karena ancaman eksternal.
Meski darurat militer tersebut dicabut setelah enam jam diumumkan, namun hal tersebut berdampak besar terhadap pasar Korsel, hingga aset-aset yang berhubungan dengan Korea Selatan anjlok tajam, diantaranya seperti saham produsen chip Samsung Electronics melemah 1,31 persen sementara produsen baterai LG Energy Solution ringsek 2,64 persen.
Mengantisipasi terjadinya pembengkakan kerugian akibat amblasnya pasar saham, bank sentral Korsel menyiapkan dana darurat untuk mengurangi volatilitas pasar di tengah keputusan mengejutkan Presiden Yoon Suk Yeol.
Tak hanya itu otoritas juga akan memantau secara ketat mata uang asing dari perusahaan keuangan lokal dan mengambil langkah-langkah untuk menyuntikkan likuiditas yang cukup ke pasar mata uang jika diperlukan.
Menteri Keuangan Choi Sang-mok turut turun tangan meyakinkan para investor, berjanji bahwa pemerintah akan mengambil setiap langkah yang mungkin untuk menstabilkan pasar keuangan dan valuta asing, termasuk menyediakan likuiditas tanpa batas jika diperlukan.