Menteri Maman Bakal Integrasi Seribu UMKM Fesyen Jadi Satu Holding agar Ekosistem Lebih Terorganisir
Holding UMKM Fesyen akan mengintegrasikan sekitar 1.000 pengusaha UMKM di sektor fesyen
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman berencana membentuk Holding UMKM Fesyen.
Holding UMKM Fesyen akan mengintegrasikan sekitar 1.000 pengusaha UMKM di sektor fesyen untuk menciptakan ekosistem yang lebih terorganisir.
Konsolidasi pengusaha UMKM di sektor fesyen ini disebut juga agar mereka terhubung dengan usaha besar hingga memperluas akses pasar.
Baca juga: UMKM Bisa Naik Kelas dengan Visual Profesional
"Konsolidasi ini akan memudahkan akses pembiayaan, sistem bisnis, hingga memperluas peluang ekspor," kata Maman di Jakarta Convention Center, dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa (17/12/2024).
Menurut dia, selama ini UMKM bekerja secara terpisah tanpa koneksi kuat dengan industri besar.
Melalui holding ini, pengusaha UMKM fesyen dinilai akan mendapatkan dukungan menyeluruh, mulai dari pembiayaan hingga pembukaan akses ke pasar global.
"Ini adalah upaya nyata untuk merealisasikan konsep UMKM naik kelas,” ujar Maman.
Rencana pembentukan holding ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal di kancah global.
Holding ini disebut akan mewujudkan aggregator usaha yang memungkinkan para desainer dan pengrajin lokal untuk menciptakan produk berkualitas tinggi yang kompetitif di pasar internasional.
Baca juga: Geliat UMKM Camilan Coklat dari Kawasan Transmigrasi, Kementrans Akan Bangun Industri Coklat
Lebih lanjut, kontribusi sektor fesyen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan bisa semakin kuat dengan pembentukan holding ini.
Industri fesyen, kata Maman, memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi nasional.
Tercatat pada 2023, nilai ekspor fesyen Indonesia mencapai 23,96 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 360 triliun. Sektor ini menyumbang 18,15 persen dari total PDB ekonomi kreatif.
"Namun, untuk mendorong pertumbuhan sistemik, kita perlu menciptakan konektivitas antara UMKM dan industri besar melalui holding ini,” pungkas Maman.