Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Emiten PT Manggung Polahraya Tbk menargetkan pendapatan Rp180 miliar hingga Rp 200 miliar di 2025.

Manajemen optimistis mampu mencapai target tersebut karena akan ditopang oleh sejumlah proyek di berbagai segmen usaha baru yang akan digarap Perseroan mulai awal tahun 2025.

Direktur Pengembangan Usaha PT Manggung Polahraya Tbk, Lie Kurniawan untuk memenuhi target ini  perseroan sendiri merencanakan akan menggunakan dana CAPEX sebesar Rp10 miliar di tahun 2025.

"Dana Capex ini digunakan untuk membeli alat-alat berat penunjang proyek," kata Lie dalam paparan publik  kepada wartawan akhir pekan lalu. 

Saat ini perseroan dipercaya membangun perumahan swasta di Sawangan Depok, Serpong hingga di Lampung senilai mulai Rp5,6 miliar hingga Rp22 miliar.

Direktur Marketing PT Manggung Polahraya Tbk Mohamad Raviali mengungkapkan, saat ini perseroan sedang proses MoU menuju kesepakatan pengerjaan proyek pembangunan jalan salah satu Perusahaan BUMN konstruksi dengan nilai proyek kurang lebih Rp200 miliar. 

"Pekerjaan tersebut meliputi pekerjaan pembangunan jalan di wilayah Sumatera bagian Selatan dan diharapkan pelaksanaan pekerjaannya bisa mulai dilakukan pada semester pertama tahun 2025,” katanya. 

Perseroan juga akan lebih mengoptimalkan kinerja pabrik AMP (Asphalt Mixing Plant) dan BP (Batching Plant), melakukan uji coba untuk menghasilkan produk pracetak dari Batching Plant seperti U-Ditch, paving block dan pagar panel beton,” katanya.

Revisi Target Pendapatan 2024

Lie Kurniawan menambahkan, perseroan juga telah melakukan revisi target pendapatan tahun 2024 menjadi Rp75-80 miliar dari target awal sebesar Rp180 miliar.

Baca juga: Fokus ke Dana Murah, BNC Raup Laba Rp4,06 Miliar di Kuartal III 2024

Tercatat selama 9 bulan atau Januari hingga September 2024 telah merealisasikan pendapatan sebesar Rp44,91 miliar, turun 17,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 54,43 miliar.

Penurunan pendapatan tersebut ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia yang terdampak pelaksanaan pemilu tahun ini.

Baca juga: Kemenkeu Incar Rp75 Triiliun Kenaikan Pendapatan Negara dari Kenaikan PPN 12 Persen